Selasa 02 Nov 2021 01:59 WIB

Biskita Transpakuan Beroperasi, 30 Angkot Direduksi

Satu bus akan menggantikan tiga angkot di Kota Bogor. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Fuji Pratiwi
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyaksikan proses penghancuran angkot, yang akan dikonversikan menjadi bus, Senin (1/11).
Foto: Dok. Prokopim Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyaksikan proses penghancuran angkot, yang akan dikonversikan menjadi bus, Senin (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, akan mereduksi 147 angkutan kota (angkot) secara bertahap, sebagai bentuk penerimaan 49 unit bus Biskita Transpakuan dalam program Buy The Service (BTS) oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam uji coba Selasa (2/11) besok, 10 unit bus akan beroperasi di Kota Bogor, sehingga 30 unit angkot direduksi pada Senin (1/11).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, program subsidi pemerintah pusat melalui bus BTS ini, selaras dengan program Pemkot Bogor yakni konversi angkot 3:1. Sehingga, satu bus akan menggantikan tiga angkot di Kota Bogor. 

Baca Juga

Sementara, hingga akhir November ini direncanakan akan ada 49 bus yang diterima Pemkot Bogor dari BPTJ Kemenhub. "Esensinya adalah mengurangi angkot. Tiga angkot menjadi satu bus. Mulai Selasa (2/11) beroperasi 10 bus di Koridor 5 secara bertahap," ujar Bima Arya di kawasan GOR Pajajaran, Senin (1/11).

Bima Arya menjelaskan, 30 angkot yang direduksi hari ini dilakukan dalam dua tahap. Yakni dibesituakan atau dihancurkan menggunakan alat berat, atau dipelathitamkan agar tidak beroperasi lagi sebagai angkutan umum.

Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor akan tetap mengawasi angkot yang sudah berpelat hitam agar tidak beroperasi kembali. Sebab, surat izin angkutan umum dari mobil-mobil tersebut sudah dicabut.

"Tidak ada celah bagi yang dipelathitamkan untuk beroperasi kembali. Karena itu kesepakatannya. Jadi yang sudah pelat hitam nanti akan diawasi juga, karena surat-suratnya sudah ditarik semua. Jadi inilah proses konversi yang dimaksudkan," kata dia menjelaskan.

Hingga 2024 mendatang, sambung dia, Pemkot Bogor akan terus mereduksi angkot yang sudah tidak layak beroperasi. Agar angkot yang beroperasi di pusat kota tidak terlalu banyak.

"Pengemudi atau pramudinya sudah kita siapkan. Pengemudi bus ini nanti pengemudi angkot yang kami rekrut," ungkap Bima Arya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, Dishub Kota Bogor menyarankan para pemilik angkot yang dipelathitamkan agar tidak beroperasi di Kota Bogor. Serta dipelathitamkan di luar Kota Bogor.

Dia menambahkan, jumlah angkot di Kota Bogor sebelum direduksi berjumlah 3.412 unit. Dengan proses reduksi 3:1 yang juga merupakan program Pemkot Bogor, angkot di Kota Bogor sudah berkurang 147 unit.

"Sekarang dengan program BTS berkiranh hampir 147 unit. Jadi kurang lebih angkutan umum Kota Bogor selama dua tahun ini, tersisa kurang lebih 3.144 unit," kata Eko.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement