Senin 01 Nov 2021 23:24 WIB

Pemkot Sukabumi Komitmen Terus Majukan Ekonomi Kreatif

Langkah yang dilakukan untuk industri kreatif dengan melakukan pemetaan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Sukabumi Komitmen Terus Majukan Ekonomi Kreatif (ilustrasi).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Pemkot Sukabumi Komitmen Terus Majukan Ekonomi Kreatif (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyampaikan potensi ekonomi kreatif kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual di Balai Kota Sukabumi, Senin (1/11). Hal ini disampaikan dalam momen penyerahan bantuan #kitapeduli untuk pelaku pariwisata di Kota Sukabumi yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rumah Siap Kerja dan Oke Oce.

''Ekonomi kreatif di Kota Sukabumi ada sebanyak 310 yang tervalidasi,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Harapanya pada 2025 akan tervalidasi sebanyak 1.510 pelaku ekraf di Kota Sukabumi.

Saat ini kendala yang dihadapi yakni produksi, distribusi, belum HKI dan finansial. Langkah yang dilakukan untuk industri kreatif dengan melakukan pemetaan. Jumlah pelaku terbanyak kuliner 29.67 persen, musik 16.1 persen, fotografi 12.9 persen, fashion 6.77 persen dan kriya 2.83 persen.

Pelaku ekonomi kreatif tersebar di 7 kecamatan dan peta sebaran terbanyak di Kecamatan Cikole 53.04 persen dan selebihnya di daerah lain. Program unggulan juga digulirkan melalui lembaga dikelola komunitas pelaku ekonomi kreatif dihimpun di Sukabumi Creative Hub (SCH).

''Kami pemkot memfasilitasi beberapa kegiatan yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi,'' kata Fahmi. Diantaranya program Danakitri clasroom, aksi reka rasa, classroom Sukabumi bicara, cerita hari ini dan kupas karya dan program lainnya dalam kerangka percepatan ekonomi kreatif di Sukabumi.

Program Danakitri misalnya membuka platform dana untuk mengatasi masalah finansial dan SCH menyiapkan dana stimulans ekonomi kreatif. Selanjutnya Classroom digagas di masa pandemi sehingga pelaku ekraf tetep tampil secara virtual di musim pandemi dan sangat diminati kalangan muda dapat menyampaikan hasil karya mereka.

Berikutnya Aksi Reka Rasa pemberdayaan inovasi wilayah atau kecamatan menjadi pusat wisata dengan tematik. Para pelaku ekraf diajak terlibat secara langsung dan aktivasi beberapa potensi wisata di kecamatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, potensi parekraf akan dioptimalkan di Kota Sukabumi. '' Saya mengajak pak wali semangat dan melibatkan institusi pendidikan dan dunia usaha karena saat ini menitikberatkan pembangunan SDM,'' kata dia.

Ia juga mengapresiasi inisiatif (Pemkot Sukabumi-red) mulai dari pelatihan, pendampingan dan perizinan. Selain itu di Kota Sukabumi banyak potensi ekraf seperti kuliner, kerajinan tangan dan entertainment yang bisa hybrid atau streaming.

''Saya mengajak pak wali untuk mengedepankan semangat melibatkan institusi pendidikan dan dunia usaha karena sekarang menitikberatkan pembangunan SDM,'' kata Sandiaga. Diskusi semacam ini ingin lebih ditingkatkan di tengah transisi masuk tahap endemi karena Covid melandai dan vaksinasi meningkat.

Di mana kata Sandiaga, ada pelaku parekraf terdampak pandemi. Sebelumnya ia berleliling di seluruh nusantara dan melihat pelaku parekraf tangguh.

Intinya lanjut Sandiaga, masyarakat perlu disentuh dan dibantu dengan solidaritas sehingga bangkit kembali. Di mana kali ini Kemenparekraf dan rumah siap kerja inisiasi gerakan sosial bantu pelaku UMKM terdampak pandemi.

Dengan gotongroyong ini harapanya agar parekraf terus berkarya. Apalagi, Kota Sukabumi memiliki pontesi luar biasa harus membuat industri parekraf jadi lokomotif kembali dan menggerakan roda ekonomi yang berkelanjutan.

Di akhir sambutan, Sandiaga membacakan pantun. '' Dialog lewat zoom dengan Pak Wali, sudah biasa karena pandemi kita beradaptasi''.'' Ayo milenial Sukabumi bangkit kembali. Tingkatkan UMKM parektaf dengan berkolaborasi''.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement