Selasa 02 Nov 2021 00:10 WIB

LPEI Dampingi Pelaku Usaha di Desa Tembus Pasar Ekspor

Sudah ada 23 desa yang bernaung di bawah program Desa Devisa.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Satria K Yudha
Program Desa Devisa LPEI di Subang, Jawa Barat.
Foto: LPEI
Program Desa Devisa LPEI di Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membantu pelaku usaha di desa menembus pasar ekspor melalui program Desa Devisa. Dalam program tersebut, LPEI memberikan pendampingan dan pelatihan agar masyarakat desa bisa mengembangkan produk unggulannya. 

Sekretaris Perusahaan LPEI Agus Windiarto mengatakan, program Desa Devisa telah berjalan sejak 2019. Hingga tahun ini, sudah ada 23 desa yang bernaung di bawah program tersebut dan ada sebanyak 1.274 orang petani/pengrajin yang telah menerima manfaat dari program ini.

"Beberapa pelatihan telah diberikan LPEI untuk membantu para pelaku usaha dalam mengatasi hambatan ekspor, antara lain penguatan organisasi, peningkatan kapasitas produksi, prosedur ekspor, perizinan dan sertifikasi serta akses pasar," kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (1/11). 

Agus mengatakan, beberapa contoh desa devisa yang telah berhasil dibentuk LPEI adalah Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta, dengan produk kerajinan ramah lingkungan. Produk dari desa tersebut telah berhasil diekspor secara berkelanjutan ke Eropa. 

Contoh lainnya, kata Agus, adalah Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi dan Desa Devisa Kopi Subang yang di tahun 2021 baru diluncurkan. Ia berharap program LPEI ini bisa membantu produk lokal untuk mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat. "Ke depannya LPEI terus akan bersinergi membangun desa-desa melalui program Desa Devisa," katanya. 

Agus menjelaskan, LPEI sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, memiliki mandat tidak hanya menyalurkan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi ekspor. LPEI  juga memiliki mandat berupa jasa konsultasi untuk mendukung terciptanya eksportir baru sebagai salah satu upaya peningkatan ekspor nasional. 

Ia mengatakan, program Desa Devisa menjadi salah satu dari upaya tersebut. Menurut Agus, program ini berbasis community development yang mendorong kemandirian petani/pengrajin/koperasi maupun pelaku UKM yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor agar mampu menciptakan produk berkualitas, sehingga dapat merambah ke pasar ekspor dunia.  

Dalam menjalankan program Desa Devisa, kata Agus, LPEI tidak bekerja sendiri. LPEI bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, koperasi setempat, serta kementerian/lembaga terkait. "Kolaborasi sejumlah institusi pusat dan daerah ini juga diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha,” kata Agus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement