REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, turut menjadi sorotan DPRD Provinsi Jawa Barat. Ditargetkan selesai pada Desember mendatang, progres pembangunan Masjid Agung dan Alun-alun Kota Bogor yang berada di satu lokasi, baru mencapai 40 persen dari yang dicanangkan.
"Saya kira proses pembangunan Masjid Agung dan Alun-alun Kota Bogor ini harus kita kawal bersama. Ini adalah uang rakyat. Jangan sampai Pemerintah kalah cepat membangun masjid dibandingkan masyarakat," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu, Senin (1/11).
Oleh karena itu, Haru mengatakan, Fraksi PKS DPRD Jawa Barat mendukung penuh penyelesaian Masjid Agung ini. Dia pun berharap, Fraksi PKS Kota Bogor juga mengawal dan mengawasi proses penyelesaiannya.
"Pastikan selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan," kata dia.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjelaskan keresahan Fraksi PKS DPRD Jawa Barst mengenai pembangunan Masjid Agung ini. Masjid Agung yang diharapkan menjadi pusat ibadah masyarakat Muslim Kota Bogor ini belum selesai sejak 2015 dan sempat terhenti pembangunannya selama tiga tahun karena gagal lelang.
Terlebih lagi, sambung Atang, Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp 48 miliar pada 2016 dan Rp 50 miliar pada 2017, tapi tidak terserap optimal. Sehingga, Atang mengatakan, meski pelaksanaan pembangunan ini merupakan ranah pemerintah, DPRD Kota Bogor siap melaksanakan peran penganggaran dan pengawasan secara maksimal.
"Alhamdulillah sekarang sedang proses pembangunan. Kami akan kawal terus agar masjid ini kembali berdiri dan dapat digunakan segera untuk beribadah," ucap Atang.