REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menilai untuk menuju cita-cita COP 26 dan mencapai nilai SDG's perlu kerja sama antar negara. Salah satunya melalui instrumen pendanaan.
Untuk menjawab target SDG's kata Pahala Indonesia punya PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan perbankan nasional yang banyak membantu dalam ekonomi kerakyatan. Pahala menjelaskan, dalam pengentasan kemiskinan, mendukung UMKM serta penguatan ekonomi keberlanjutan kerjasama pendanaan hijau juga bisa masuk melalui BRI.
"Indonesia punya BRI yang banyak mempunyai program yang berada dalam nilai SDG's. Ini sejalan juga dengan cita-cita COP 26 tahun ini yang mengusung nilai pemulihan ekonomi dunia," ujar Pahala dalam perhelatan COP 26 di Glasgow, Senin (1/11) dini hari.
Pahala mengatakan, di Indonesia sendiri selama pandemi banyak ditopang dari aktivitas UMKM dikala sektor industri dan bisnis besar terpukul. Peran UMKM menjadi penting dan perlu diperkuat dengan dukungan pendanaan yang lebih luas.
Dari sisi pengembangan teknologi yang juga termasuk dalam nilai SDG kata Pahala, Indonesia punya PT Bank Mandiri. Bank Mandiri memang punya segmentasi pasar yang berbeda dengan BRI. Bank Mandiri banyak mendukung pembiayaan dalam sisi pengembangan teknologi digital.
Hal ini menjadi peluang bagi lender atau negara negara yang hendak bekerjasama dalam pengembangan industri teknologi digital di Indonesia.
"Bank Mandiri memang lebih segmented. Hal ini bisa terlihat dalam komposisi pembiayaan yang disalurkan Bank Mandiri yang banyak bergerak di bidang teknologi digital, " ujar Pahala.