Selasa 02 Nov 2021 06:01 WIB

Ganjar atau Puan, Siapa akan Dapat Golden Ticket dari Mega

Megawati Soekarnoputri punya kewenangan penuh putuskan Capres yang akan diusung PDIP.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Rizkyan Adiyudha, Rizky Suryarandika, Antara/ Red: Bayu Hermawan
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo
Foto: Republika/Fitriyanto
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 1 Desember mendatang. Salah satu agenda yang dibahas adalah terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan tidak menutup kemungkinan juga akan membahas soal pemilihan presiden (Pilpres).

"Pasti lah (membahas Pemilu 2024). Kalau parpol itu apa sih, salah satu yang paling penting kan elektoral, itu salah satunya ya," ujar Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto, menjawab apa saja agenda Rakernas.

Baca Juga

Dalam Rakernas tersebut, pengurus tingkat pusat, daerah, dan fraksi yang ada di parlemen akan melaporkan hal-hal yang terkait dengan elektoral. Dari laporan tersebut, akan dievaluasi apakah sesuai dengan peta jalan partai yang telah disusun sebelumnya.

"Jadi ada evaluasi kepada fraksi dan kemudian fraksi akan memaparkan roadmapnya sampai kepada Pileg, Pilpresnya. Bahwa apakah itu nanti akan dibahas soal calon, saya kira itu ibu Ketum," ujar Bambang.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu melanjutkan, terkait Pilpres termasuk menentukan siapa calon presiden (Capres) dan Cawapres, merupakan ranah dan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu merupakan salah satu poin yang diputuskan dalam Kongres ke-5 di Bali pada Agustus 2019 silam.

Bambang melanjutkan, Megawati Soekarnoputri belum memberikan instruksi untuk tugas-tugas terkait pemenangan Pilpres 2024. Karena itu, hingga saat ini yang dilakukannya hanya sebatas menkonsolidasi dan merapatkan barisan para kader. Menurut Bambang, PDIP tidak tergesa-gesa untuk memutuskan siapa Capres atau Cawapres yang akan diusung, karena memiliki modal suara sebesar 19,33 persen untuk menghadapi Pilpres mendatang, yang merupakan hasil dari Pemilu edisi sebelumnya. Artinya, PDIP hanya butuh satu dukungan partai politik lagi, untuk bisa mengusung calon presiden.

"Perlu dipahami, PDIP adalah satu-satunya partai yang memegang golden ticket untuk bisa mencalonkan sendiri pileg dan pilpres," ujar Bambang di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/11).

 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement