REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyampaikan stok garam lokal hasil panen raya melimpah dan mencapai ribuan ton. Menurut Kabid Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Dinas Perikanan setempat Dadan Danny Yuliandi, garam yang diproduksi para petambak lokal Karawang menumpuk di gudang karena tidak laku di pasaran.
Artinya, garam hasil petambak Karawang belum terserap oleh pasar. "Petambak garam lokal kalah bersaing dengan yang dari luar. Stok garam cukup banyak. Namun, tak bisa terserap oleh pasar," kata dia, di Karawang, Senin (1/11).
Ia mengatakan, produksi garam cukup banyak dan kini masih tersimpan di gudang rakyat dan gudang garam nasional. Saat ini, stok garam yang dihasilkan para petambak garam di Karawang mencapai 5.995 ton.
"Stok garam itu adalah hasil hasil panen raya medio 2019 sampai 2021," kata dia.
Sementara itu, sesuai dengan data Dinas Perikanan Karawang, usaha garam rakyat di Karawang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Cilamaya Kulon, Cilamaya Wetan, Tirtajaya dan Kecamatan Tempuran. Di empat kecamatan itu usaha garam rakyat digarap di atas lahan seluas 179 hektare, dengan jumlah petambak garam sebanyak 167 orang.