Selasa 02 Nov 2021 05:59 WIB

Dukung POJK Terbaru, KoinWorks Kreasikan Ekosistem untuk UKM

Hingga kini, kata dia, inklusi keuangan di Indonesia berada di angka 81,4%.V.g

UKM yang memanfaatkan teknologi di KoinWorks.
Foto: Dok. Koi
UKM yang memanfaatkan teknologi di KoinWorks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edukasi mengenai lembaga keuangan yang resmi dan terpercaya terus digaungkan. Ini menyusul diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terbaru tahun 2021 yaitu tentang penilaian kembali pihak utama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) termasuk fintek Peer to Peer Lending (P2P). 

OJK menyeleksi LJK dengan beberapa persyaratan antara lain aspek integritas, kelayakan keuangan, reputasi keuangan, dan atau kompetensi, sehingga kualitas layanan keuangan akan semakin baik. 

Penguatan regulasi ini dinilai dapat memperkuat kepercayaan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia dan para lenders kepada KoinWorks yang juga merupakan super financial app yang pertama di Indonesia.

KoinWorks sebagai fintek P2P Lending terdaftar dan diawasi oleh OJK berkomitmen berjalan beriringan dengan POJK terbaru sebagai upaya mewujudkan industri fintek menjadi lebih sehat.

"Dengan adanya POJK terbaru ini akan meningkatkan kualitas fintek, termasuk KoinWorks yang telah menyalurkan pendanaan sampai dengan akhir September 2021 kepada lebih dari 300ribu UKM di Indonesia dan naik tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020. Para pelaku UKM ini sebagian besar menekuni industri fesyen, makanan dan minuman, otomotif, serta elektronik," kata Chief Marketing Officers KoinWorks Jonathan Bryan, Senin (1/11).

Ia mengungkapkan, KoinWorks mencatat para pelaku UKM saat ini 70% tersebar di pulau Jawa, dan sisanya di pulau Sumatra, Bali, Kalimantan dan Indonesia Timur. Hal ini juga merupakan upaya KoinWorks untuk meningkatkan inklusi keuangan yang semakin merata di seluruh Indonesia. 

"Saat ini, KoinWorks tengah bersiap meluncurkan produk baru yang nantinya akan menjadi sebuah ekosistem untuk membantu akses keuangan dalam pengembangan usaha khusus UKM," kata dia.

Ia mengatakan, POJK terbaru akan memperkuat KoinWorks sebagai fintech P2P Lending dan mempertegas pentingnya inklusi keuangan.

“Kami percaya bahwa POJK terbaru yang sudah diberlakukan juga selaras dengan tujuan inklusi keuangan dan kami merasa lebih aman dengan adanya regulasi terbaru ini. Inklusi keuangan harus terus ditingkatkan untuk penguatan ekonomi secara nasional, dan apresiasi sebesar-besarnya untuk semua pihak yang sudah bekerja bersama-sama. Selanjutnya KoinWorks turut mengajak para pelaku UKM nantinya untuk menggunakan produk terbaru yang akan menjadi ekosistem khusus untuk UKM,” papar Jonathan.

Hingga kini, kata dia, inklusi keuangan di Indonesia berada di angka 81,4%, seperti yang disebutkan dalam Laporan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) di tahun 2020. Angka tersebut ditargetkan meningkat hingga 90% pada 2024 mendatang. Keuangan yang inklusif tidak hanya membantu borrowers yang masih underbanked, tetapi juga berperan untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional secara berkelanjutan.

"Sebagai bentuk komitmen dalam inklusi keuangan, KoinWorks hadir pada acara virtual expo BIK yang diadakan oleh OJK pada tanggal 18 Oktober - 2 November 2021 dengan tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa”," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement