REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 130 kepala negara dan pemerintahan dunia mulai Senin (1/11) bertatap muka selama dua hari dalam KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia. Mereka diharapkan memulihkan kepercayaan dan menjembatani perbedaan.
Ribuan orang berdiri mengantre untuk masuk ke dalam kompleks KTT Iklim di Kota Glasgow, Skotlandia, di tengah tiupan angin yang membeku Senin (1/11). Di bagian dalam, nama-nama besar politik global menaiki panggung penyambutan dan berpose di depan juru kamera.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, PM Narendra Modi dari India dan Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk yang mendapat sorotan terbesar, di tengah absennya sejumlah kepala negara penting.
Presiden China, Xi Jinping sudah lebih dulu menyatakan tidak akan hadir dan hanya akan mengirimkan surat untuk dibacakan selama sesi sidang. Adapun Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga urung datang dengan alasan yang tidak diungkapkan.
Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dunia diagendakan membahas komitmen terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembiayaan penanggulangan dampak bencana iklim. Mulai Rabu (3/11), delegasi masing-masing negara dijadwalkan merundingkan butir demi butir kesepakatan secara langsung.
KTT Iklim COP26 berlangsung hingga Jumat, 12 November mendatang.
"Umat manusia sudah kehabisan waktu untuk memerangi perubahan iklim,” demikian bunyi naskah pidato tuan rumah, PM Boris Johnson yang dirilis Downing Street, Ahad (31/10).
"Waktu menunjukkan satu menit jelang tengah malam. Kita harus bertindak sekarang.”