REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer dihadapkan dengan ego besar dari masing-masing pemain di skuadnya. Pasalnya, Man United dihuni oleh pemain berbakat dan berstatus bintang.
Pekerjaan besar Solskjaer sepertinya bagaimana dia mampu membuat para bintang meninggalkan egonya. Solskjaer memberikan isyarat ada perbedaan pendapat di skuadnya.
Namun, Solskjaer memuji sikap para pemain yang terpinggirkan. Ia mendesak para pemain itu untuk mengambil peluang apabila nantinya dibutuhkan oleh tim.
Skuad Iblis Merah beralih ke formasi 5-3-2 saat menang 3-0 atas Tottenham Hotspur. Solskjaer memilih Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani di lini depan.
Kemungkinan, Solskjaer tak akan menggunakan taktik yang sama melawan Atalanta. Oleh karena itu ia meminta pemainnya saling mendukung karena pasti bakal ada rotasi.
"Ketika Anda berada di tempat seperti ini, kami memiliki begitu banyak pemain dan kami tidak punya waktu bagi siapa pun untuk merajuk atau tidak memberikan energi kepada tim," kata Solskjaer dilansir dari Sportsmole, Selasa (2/11).
Pelatih asal Norwegia tersebut mengatakan, jika pemain tak masuk ke dalam starting XI, pemain itu dapat tetap memberikan dukungan dari pinggir lapangan. Mereka harus bersikap baik menyaksikan rekan-rekannya bertarung di lapangan.
Solskjaer memahami para pemain ingin tampil dan tak akan senang ketika ada yang tak dipilih. Tetapi, ia mengeklaim moral skuad sangat bagus dan harus terus berlanjut. Ia menegaskan MU adalah sebuah tim bukan permainan untuk individu.
Pada Senin (1/11) kemarin, Solskjaer memuji pasukannya dalam menanggapi pemilihan pemain. Ia sadar itu tak mudah karena banyak pemain berbeda karakter. Ketika semua pemain fit, pasti ada pemain berkualitas yang tak bermain.
“Itu terjadi akhir-akhir ini. Beberapa pemain harus puas dengan tempat di bangku cadangan dan Anda harus mengambil peluang saat mendapatkannya. Saya tidak bisa menyalahkan sikap dan motivasi juga harus datang dari dalam,” kata Solskjaer menambahkan.
Solskjaer menegaskan, situasi tersebut akan selalu terjadi di Man United. Para pemain akan selalu melalui masa-masa sulit ketika tak bermain. Dalam kondisi seperti itu, karakter pemain akan terungkap secara sendirinya.