Selasa 02 Nov 2021 12:25 WIB

Intensitas Hujan Tinggi Pemicu Banjir di Cipinang Melayu

Banjir 80 cm di RW 03 dan 04 Cipinang Melayu, setelah hujan deras mengguyur Jakarta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga membersihkan barang-barang yang terendam banjir di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada 22 Februari 2021.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga membersihkan barang-barang yang terendam banjir di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada 22 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, banjir yang terjadi di RW 03 dan 04 Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, karena intensitas hujan tinggi pada Senin (1/11) siang hingga sore hari. Hal itu menyebabkan wilayah cekungan menampung air.

"Hujannya terlalu besar, hujannya tercatat 142 mili (liter). Ini termasuk sangat-sangat lebat," kata Yusmada di Jakarta, Selasa (2/11). Dia mengatakan, ketinggian Pos Pantau Sunter Hulu pada Senin pukul 12.00 WIB masih berstatus siaga empat atau normal. Tetapi, pada pukul 16.00 WIB ketinggian naik menjadi siaga satu hingga pukul 19.00 WIB.

Hal itu membuat debit air tidak sepenuhnya tertampung di Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon. Yusmada juga membantah upaya pembuatan sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon tak efektif kurangi banjir. "Waduk itu kan punya kemampuan untuk menampung, ada efektivitasnya. Tapi kan kelebihan air terlalu banyak dia mengalir ke hilir," ujarnya.

Yusmada menambahkan, pihaknya telah melakukan pengerukan Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon untuk mengurangi debit air Kali Sunter agar tidak meluap ke permukiman. "Waduk Tiu sudah diperdalam. Kalau Waduk Pondok Ranggon itu proyeknya sampai tahun depan," tuturnya.

Wilayah RW 03 dan 04 Cipinang Melayu terendam banjir hingga 80 sentimeter (cm) pada Senin, setelah hujan deras mengguyur Jakarta. Banjir itu juga membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian yang berada di kolong Tol Becakayu.

Petugas gabungan dari Damkar Jakarta Timur, BPBD, dan kepolisian diterjunkan untuk menyedot air yang menggenangi permukiman warga di Cipinang Melayu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement