Selasa 02 Nov 2021 14:36 WIB

Ingin Berobat ke Luar Negeri, SBY Hubungi Jokowi

Jokowi dikabarkan akan membantu SBY dengan mengirimkan Tim Dokter Kepresidenan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Tangkapan Layar
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menjalani pengobatan di luar negeri karena mengalami kanker prostat. SBY dikabarkan sempat menghubungi Presiden Joko Widodo mengenai rencana tersebut.

"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (2/11).

Komunikasi SBY dan Presiden Jokowi berlangsung hangat. Presiden Jokowi dikabarkan bahkan akan membantu SBY dengan mengirimkan Tim Dokter Kepresidenan.

"Presiden Jokowi memberikan respons yang baik dan menyampaikan bahwa satu-dua anggota Tim Dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," ujar Ossy.

Ossy menjelaskan, kanker prostat yang dialami SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan. Tim Dokter lalu menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan SBY. 

"Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan Tim Dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," ucap Ossy.

Baca juga : Selain SBY, 5 Tokoh Ini Idap Kanker Prostat

Selain itu, Ossy menceritakan, selama ini, SBY tetap menjalankan kegiatan sehari-hari. Di antaranya memantau klub bolavoli Lavani (LoveAni) berlatih, melukis, membaca dan menulis, berolahraga serta kegiatan-kegiatan lain. 

"Bapak SBY memohon doa dari para sahabat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya agar medical treatment yang dilakukan dapat berjalan dengan baik," tutur Ossy. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement