REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dikabarkan akan menjalani perawatan di Amerika Serikat seusai didiagnosis kanker prostat. Rencananya SBY akan terbang ke Amerika Serikat hari ini.
"(Rumah sakit tempat SBY dirawat) Maio, di Minneapolis. Itu khusus untuk cancer," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/11).
Wakil ketua MPR itu mengatakan, SBY akan didampingi keluarga dan anak-anaknya. Rencananya SBY akan menjalani perawatan selama 1,5 bulan.
"Cukup lama sih ya, karena memerlukan check up, kemudian perawatan, check up lagi, kurang lebih 1,5 bulan," ujarnya.
Syarief mengungkapkan indikasi penyakit yang diidap SBY dalam beberapa tahun terakhir memang terjadi peningkatan. Padatnya aktivitas yang dilakukan SBY dinilai ikut memengaruhi kondisi kesehatannya.
"Beliau memang tidak pernah istirahat dalam bekerja. Beliau masih membina kita, membina kader-kader Demokrat," kata dia.
SBY memang masih aktif berkegiatan selepas tak lagi menjadi presiden atau ketua umum Partai Demokrat. "Beliau ngurus tim Lavani, beliau melukis, masih menulis, tentu olahraga juga, tapi itulah aktivitas beliau cukup padat sehingga dalam usia seperti ini tentunya memang harus diatur. Jangan sampai kesehatannya menurun," ujar Syarief mengungkapkan.
"Tapi, secara totally, menurut pengecekan, check up di RS beliau sangat baik kesehatannya, tidak ada yang terlalu banyak mengganggu, tapi harus ada tindak lanjut," katanya.