REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Golkar memiliki 14,7 persen kursi yang diyakini menjadi daya tarik bagi partai lain untuk berkoalisi mengusung Airlangga Hartarto menjadi capres 2024. Golkar menegaskan membuka pintu koalisi dengan partai mana pun.
"Pak airlangga sebagai ketum partai Golkar memiliki 14,7 persen untuk bisa mengajak berkoalisi. 14,7 persen merupakan suara yg cukup signifikan untuk menjadi daya tarik dan daya ikat," ujar Misbhakun, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa Timur, (2/11).
Politisi yang juga anggota DPR komisi XI ini menyakini figur airlangga sudah teruji. Hal ini terlihat dari kinerja Airlangga dalam pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.
Karena itu, untuk memenuhi ambang batas pencalonan Presiden atau Presiden Threshold 20 persen bukan hal yang sulit.
"Sekarang pak Airlangga itu modal 14,7 persen suara golkar, dan tiket itu tinggal mencari 6 persen saja. Terus apa masalahnya?," ujar Misbhakhun.
Misbhakhun menegaskan Golkar saat ini sedang mengatur strategi untuk menjelaskan keberhasilan Airlangga dalam penanganan pandemi, penanggulangan pandemi dan pemulihan ekonomi.
Waktu 2-3 tahun dinilai sangat cukup untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas Menko Ekonomi tersebut.
"Belanda masih jauh, tugas pak AH itu menjalankan perintah presiden menanggani masalah pandemi dan melakukan pemulihan ekonomi, dan rakyat sudah merasakan manfaat atas kehadiran beliau di kabinet," ujarnya.
Terkait sosok yang akan dijadikan pendamping Airlangga di Pilpres, Misbhakun mengatakan Golkar sedang mencari tokoh yang mempunyai daya ikat dan partainya mempunyai daya tarik. Sehingga mampu mempunyai daya angkat pasangan pilpres yang diusung nantinya.
Ia juga tidak menampik Golkar kemungkinan untuk berkomunikasi dan melakukan safari politik ke ketua partai lainnya, termasuk ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Ya tinggal masalah waktu, toh kita kan berkoalisi dgn pdi di dalam kekuasaan ini," katanya.