Selasa 02 Nov 2021 19:29 WIB

Vaksinasi Anak Tunggu Vaksinasi Dosis Pertama 70 Persen

Nantinya target vaksinasi pada anak menyentuh sekitar 26,4 juta orang

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Sejumlah botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac terdapat di atas sebuah meja saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Sejumlah botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac terdapat di atas sebuah meja saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru akan dilakukan setelah cakupan vaksinasi dosis pertama secara nasional telah mencapai 70 persen. Selain itu, vaksinasi anak ini dilakukan setelah cakupan vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) lebih dari 60 persen populasi lansia.

"Sebagaimana yang disampaikan oleh Menko PMK, vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilakukan setelah cakupan vaksinasi dosis pertama secara nasional telah melebihi 70 persen dari total sasaran target vaksinasi dan lebih dari 60 persen populasi lansia," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (2/11).

Baca Juga

Wiku mengatakan, pelaksanaan vaksinasi pada anak juga akan dimulai di kabupaten/kota yang telah memenuhi target vaksinasi tersebut. Wiku melanjutkan, pemerintah saat ini berusaha mencapai target vaksinasi dosis pertama 70 persen ini di akhir tahun 2021.

"Nantinya target vaksinasi pada anak menyentuh sekitar 26,4 juta orang dengan kebutuhan dua dosis per orang," ujar Wiku.

Wiku menegaskan, target vaksinasi anak ini nantinya akan menjadi wajib dalam rangka melindungi anak dan orang lain di sekitarnya. Hal ini setelah kegiatan sosial masyarakat termasuk di sektor pendidikan secara bertahap kembali berjalan normal.

Sehari sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap dengan laju suntikan saat ini 50 juta dalam lima minggu, vaksinasi dosis lengkap atau dosis kedua mencapai 123 juta atau 59 persen di akhir tahun. Menkes juga berharap angka suntikan vaksin bisa menyentuh angka 290-300 juta di akhir tahun.

"Dengan laju seperti ini diharapkan di akhir tahun kita bisa sampai 290 sampai 300 juta suntikan di mana dosis pertamanya, perhitungan kami bisa 168 juta orang atau 80,9 persen, yang lengkap dosis dua adalah 123 juta orang atau 59 persen," ujar Menkes dalam konferensi pers secara daring usai rapat terbatas kebijakan PPKM, Senin (1/11).

Budi Gunadi mengatakan, jumlah angka vaksinasi saat ini sudah mencapai 194 juta suntikan dan diharapkan menyentuh 200 juta suntikan. Dengan rincian, angka vaksinasi dosis pertama sudah 119 juta orang atau 57 persen, sedangkan capaian dosis lengkap hingga dosis kedua ada 73,8 juta orang atau 35 persen.

Budi melanjutkan, dalam rapat terbatas kebijakan PPKM hari ini yang dipimpin Wakil Presiden, Wapres mengingatkan imbauan Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar seluruh negara bisa mencapai angka vaksinasi lengkap sebanyak 40 persen.

"Bapak Wapres memberikan arahan, memang di meeting G20, WHO sudah bilang diharapkan seluruh negara sampai akhir tahun 2021 ini sebaiknya sudah bisa mencapai 40 persen dosis kedua," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement