Rabu 03 Nov 2021 02:12 WIB

Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Olahan Ikan

Kinerja industri olahan perikanan di Indonesia pada tahun 2020 mengalami peningkatan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Nelayan mengangkut hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (17/5/2021). ilusrrasi
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Nelayan mengangkut hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (17/5/2021). ilusrrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri olahan ikan, udang dan rumput laut agar lebih produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing di pasar domestik maupun ekspor. Peluang hilirisasi di sektor industri tersebut dinilai masih cukup besar seiring ketersediaan sumber bahan baku di tanah air.

“Kami sedang memacu agar industri olahan ikan, udang dan rumput laut ini dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam kita. Upaya strategis ini membawa dampak luas bagi perekonomian nasional mulai dari penerimaan devisa hingga penyerapan tenaga kerja,” kata Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin Supriadi di Jakarta, Selasa (2/11).

Baca Juga

Supriadi menegaskan, pihaknya meminta kepada pelaku industri olahan ikan, udang dan rumput laut supaya dapat terus melakukan diversifikasi produknya yang punya nilai ekonomi tinggi. “Langkah ini antara lain kami pacu melalui peningkatan investasi atau pemanfaatan teknologi. Tentunya untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan pasar saat ini,” tutur dia.

Guna mencapai sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin telah menjalankan beberapa program kerja, di antaranya pelaksanaan bimbingan teknis sertifikasi halal. Lalu sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui peningkatan konsumsi produk perikanan, penyusunan SNI produk pangan berbasis perikanan, dan pengembangan pangan fungsional berbasis perikanan.