REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Israel telah sepakat untuk membangun lebih dari 1.300 rumah bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Komite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel pada Senin (1/11), memberikan persetujuan akhir untuk membangun 170 rumah dan mengesahkan 1.133 tempat tinggal lainnya untuk warga Palestina.
Dilansir Aljazirah, Selasa (2/11), pembangunan unit rumah yang disetujui tersebar di sebagian besar Tepi Barat, yang dikenal sebagai Area C, yaitu tempat Israel menjalankan kontrol militer dan perencanaan.
Warga Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi mengatakan, pembangunan rumah tersebut hanya memenuhi sebagian kecil dari 60 persen kebutuhan tempat tinggal warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki.
Para kritikus menilai persetujuan untuk membangun tempat tinggal bagi warga Palestina, merupakan upaya Israel untuk menepis kritik dari sekutunya. Termasuk mengatasi kemarahan mitra sayap kiri dalam pemerintahan koalisi yang dipimpin Perdana Menteri sayap kanan Naftali Bennett.
Bennett adalah mantan kepala kelompok lobi pemukim. Dia telah menentang pembentukan negara Palestina dan telah mengesampingkan pembicaraan damai secara formal dengan Otoritas Palestina. Bennett mengatakan, dia lebih memilih untuk fokus pada perbaikan ekonomi.
Pada Rabu (27/10) lalu, Komite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel memberikan persetujuan akhir untuk membangun 1.800 rumah bagi pemukim Yahudi, dan pengesahan awal untuk 1.344 rumah untuk pemukim Yahudi lainnya di Tepi Barat. Sehingga total permukiman yang akan dibangun untuk pemukim Yahudi yaitu 3.144 unit.
Menurut Haaretz, 292 unit disetujui di Kfar Etzion..