REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Hubungan militer AS dan Taiwan semakin erat. AS tak hanya mengirimkan bantuan senjata, tapi juga melatih tentara Taiwan bertempur.
Taiwan mengungkapkan pada Selasa (2/11) bahwa 40 tentaranya sedang dilatih oleh pasukan Amerika Serikat (AS) di Guam. Proses itu merupakan pertukaran yang dilakukan atas kerja sama antar kedua negara.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengonfirmasi pelatihan tersebut. "(Pelatihan) ini juga merupakan bagian dari siklus pertukaran… Tidak perlu berspekulasi," ujar Chiu dikutip dari Anadolu Agency.
"Pertukaran dan kerja sama antara Taiwan dan AS telah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun," ujar Chiu menegaskan.
Pelatihan itu terjadi setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pekan lalu mengkonfirmasi bahwa tentara AS dikerahkan di negara pulau itu untuk tujuan pelatihan. Tentara dari brigade ke-99 Korps Marinir Taiwan dikatakan sedang menjalani pelatihan satu bulan sebagai bagian dari latihan pendaratan amfibi bersama Taiwan-AS yang disebut Lu Hou atau Roar.
Mereka dilaporkan melakukan serangan udara dan latihan perang. "Ancaman dari China meningkat setiap hari,” kata Tsai dalam sebuah wawancara .
Tsai menyatakan dialog dengan Beijing akan memungkinkan, jika bisa hidup berdampingan secara damai dengan daratan.
China mengklaim Taiwan adalah provinsi yang memisahkan diri, sementara Taiwan menyatakan kemerdekaannya sejak 1949 dan memiliki hubungan diplomatik dengan setidaknya 15 negara.