Selasa 02 Nov 2021 22:53 WIB

AS Latih Tentara Taiwan Bertempur

Presiden Taiwan mengakui bahwa ancaman dari China meningkat setiap hari.

Rep: Dwina Agustin/Lintar/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit lapis baja Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Foto: AP/Military News Agency
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit lapis baja Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Hubungan militer AS dan Taiwan semakin erat. AS tak hanya mengirimkan bantuan senjata, tapi juga melatih tentara Taiwan bertempur.

Taiwan mengungkapkan pada Selasa (2/11) bahwa 40 tentaranya sedang dilatih oleh pasukan Amerika Serikat (AS) di Guam. Proses itu merupakan pertukaran yang dilakukan atas kerja sama antar kedua negara.

Baca Juga

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengonfirmasi pelatihan tersebut. "(Pelatihan) ini juga merupakan bagian dari siklus pertukaran… Tidak perlu berspekulasi," ujar Chiu dikutip dari Anadolu Agency.

"Pertukaran dan kerja sama antara Taiwan dan AS telah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun," ujar Chiu menegaskan.

Pelatihan itu terjadi setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pekan lalu mengkonfirmasi bahwa tentara AS dikerahkan di negara pulau itu untuk tujuan pelatihan.  Tentara dari brigade ke-99 Korps Marinir Taiwan dikatakan sedang menjalani pelatihan satu bulan sebagai bagian dari latihan pendaratan amfibi bersama Taiwan-AS yang disebut Lu Hou atau Roar.

Mereka dilaporkan melakukan serangan udara dan latihan perang. "Ancaman dari China meningkat setiap hari,” kata Tsai dalam sebuah wawancara .

Tsai menyatakan dialog dengan Beijing akan memungkinkan, jika bisa hidup berdampingan secara damai dengan daratan.

China mengklaim Taiwan adalah provinsi yang memisahkan diri, sementara Taiwan menyatakan kemerdekaannya sejak 1949 dan memiliki hubungan diplomatik dengan setidaknya 15 negara.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement