Selasa 02 Nov 2021 22:55 WIB

Pemkot Madiun Gelar PTM dari PAUD Sampai SD Kelas Tiga

Secara keseluruhan ada 73 SD negeri dan swasta di Kota Madiun.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), sampai kelas tiga sekolah dasar (SD) pada masa pandemi Covid-19(ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), sampai kelas tiga sekolah dasar (SD) pada masa pandemi Covid-19(ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), sampai kelas tiga sekolah dasar (SD) pada masa pandemi Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, mengatakan PTM terbatas untuk siswa SD kelas 1,2,3, TK, dan PAUD tersebut menindaklanjuti terbitnya surat edaran dari Dinas Pendidikan (Dindik) setempat.

"Yang jelas pekan ini per 1 November sudah diizinkan PTM terbatas untuk siswa kelas 1-3 SD dan TK," ujarnya di Madiun, Selasa (2/11).

Baca Juga

Lismawati menyebut, secara keseluruhan ada 73 SD negeri dan swasta di Kota Madiun. Sesuai aturan yang ada, PTM terbatas hanya diikuti maksimal 50 persen dari total siswa per kelas.Sedangkan untuk durasi PTM hanya dua jam setiap harinya. Mulai pukul 07.00-09.00 WIB. 

Ketentuan itu juga berlaku bagi siswa PAUD maupun TK. Meski telah dilakukan PTM terbatas, pihaknya meminta semua siswa, orang tua, dan guru tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dimanapun berada, sehingga kasus Covid-19 dapat terkendali. Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (2/11) telah mencapai 7.263 orang. Dari jumlah itu, 6.751 orang di antaranya telah sembuh, satu orang masih dalam perawatan, nol orang isolasi mandiri, nol orang isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.Tambahan kasus per Selasa ini (2/11), konfirmasi baru nihil, sembuh nihil, dan meninggal dunia nihil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement