Selasa 02 Nov 2021 23:15 WIB

Ethiopia Darurat Nasional Siap Perang

Warga Ethiopia diminta untuk bersiaga dan bersiap berperang lawan milisi Tigray.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Gambar yang dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia berkumpul di jalan di daerah dekat perbatasan wilayah Tigray dan Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu
Foto: AP/Ethiopian News Agency
Gambar yang dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia berkumpul di jalan di daerah dekat perbatasan wilayah Tigray dan Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Dewan Menteri Ethiopia menyatakan negara dalam keadaan darurat. Status yang diberlakukan segara mungkin pada Selasa (2/11) diambil setelah milisi dari utara Tigray mengambil alih kota strategis Dessie dan Kambolcha di wilayah negara bagian Ambara.

Milisi Tigra yang sudah bertempur melawan pemerintahan federal selama setahun mengindikasikan bahwan mereka kemungkinkan akan bergerak ke selatan menuju ibu kota negara Addis Ababa.

Baca Juga

Seperti dilaporkan Aljazirah, pemerintah mengatakan, tentara di lapangan masih terus berperang untuk mengendalikan kembali wilayah yang direbut. Kendati demikikan sehari sebelumnya, otoritas di Addis Ababa telah meminta kepada penduduk untuk segera mendaftarkan senjata mereka dalam dua hari mendatang dan bersiap untuk mempertahankan kota.

Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, lewat akun Facebook-nya juga telah mengimbau warga untuk mengangkat senjata melawan kelompok pemberontak Tigray. Ia ingin warga mengorganisir dan berbaris  ikut turun mengerahkan kekuatan menahan upaya Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Menurut Abiy, kemajuan pemberontak mendorong negara itu menuju kehancurannya.

Negara bagian Amhara, terletak lebih dari 300 km arah utara ibu kota, Addis Ababa. Dalam kicauan pada Senin (1/11), pemerintah Ethiopia mengatakan pemberontak segera mengeksekusi lebih dari 100 pemuda penduduk di daerah Kombolcha.

Kedua belah pihak yang berkonflik telah dituduh melakukan kekejaman, namun keduanya menyangkal tuduhan tersebut. TPLF mengatakan tujuannya adalah untuk mematahkan pengepungan wilayah utara.

Eskalasi terjadi setelah berbulan-bulan perseteruan antara pemerintah Abiy dan para pemimpin TPLF, yang merupakan partai politik dominan di Tigray. Pihak berwenang kemudian menyebut TPLF sebagai organisasi teroris dan mengesampingkan pembicaraan damai.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement