REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Zenit Saint Petersburg pulang dengan tangan hampa. Wakil Rusia itu gagal meraih poin di markas Juventus.
Kedua tim bertemu pada matchday keempat Grup H Liga Champions musim 2021/2022. Zenit kalah 2-4 dari Juve di Stadion Allianz, Turin, Rabu (3/11) dini hari WIB. Usai pertandingan, pelatih Zenitchiki, Sergei Semak bereaksi.
Nampaknya Semak ikhlas menerima hasil ini. Menurutnya tidak terjadi sesuatu yang luar biasa. Tim yang lebih kuat menjadi pemenang.
"Kami tetap bekerja keras dan berjuang sampai akhir. Fakta bahwa kami berhasil mencetak gol di injury time, satu-satunya hal positif yang bisa saya tunjukkan," kata Semak, dikutip dari UEFA.com.
Gelandang Zenit, Aleksei Sutormin, memiliki pemikiran yang sama dengan pelatihnya. Ia merasa kubunya sudah berusaha kerjas untuk menang. Namun target tersebut, tidak tercapai.
Pada babak kedua, Juventus mendapat hadiah penalti. Paulo Dybala menjadi eksekutor. Tendangan penyerang asal Argentina itu sempat melebar.
Namun wasit memutuskan Dybala harus mengulang aksinya. Itu karena para pemain Zenit berada dalam kotak saat La Joya, julukan Dybala, bergerak menendang bola. Upaya kedua eks jagoan Palermo ini merobek jala Stanislav Kritsyuk.
"Itu keputusan yang adil. Kami tidak bisa memberikan kesempatan kedua kepada pemain seperti Dybala," ujar Sutormin.
Bek Zenitchiki, Dmitry Chistyakov, merasa melihat penampilan Juventus yang sebenarnya. Secara khusus ia kagum terhadap aksi Dybala. Namun secara tim, Bianconeri menurutnya, berada di kelas berbeda.
"Kami memberikan segalanya di lapangan, tetapi itu masih belum cukup," ujar Chistyakov.
Wakil Rusia itu berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup H, dengan koleksi tiga poin. Tipis peluang Chistyakov dan rekan-rekan melaju ke babak sistem gugur.