REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengantongi pendapatan nonbunga sebesar Rp 24,05 triliun pada kuartal III 2021. Adapun realisasi itu tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Mengutip materi paparan kinerja BRI kuartal III 2021, bank pelat merah ini juga mencatatkan pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) tumbuh 8,3 persen dari Rp 11,3 triliun menjadi Rp 12,2 triliun pada kuartal III 2021.
Lalu keuntungan dari transaksi securities meningkat 55 persen dari Rp 1,65 triliun menjadi Rp 2,57 triliun dan keuntungan dari transaksi forex melonjak 64,6 persen menjadi Rp 1,25 triliun pada periode Januari sampai September 2021.
Adapun pendapatan dari pemulihan atas kredit yang sudah hapus buku atau recovery menjadi Rp 6,5 triliun pada kuartal III 2021. Adapun fee based income masih ditopang dari fee transaksi e-channel sebesar Rp 5,08 triliun atau menyumbang 41 persen terhadap total FBI perseroan atau naik 3,3 persen.
Selanjutnya,disumbang dari biaya administrasi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3,29 triliun atau sekitar 27 persen dari total FBI. Adapun realisasi ini mengalami kenaikan 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Lalu dari administrasi kredit sebesar Rp 1,32 triliun atau meningkat 23,8 persen.
FBI dari trade finance dan bisnis internasional sebesar Rp 1,23 triliun. Adapun realisasi ini turun 4,5 persen dari sembilan bulan pertama tahun lalu. Lalu dari pendapatan fee dari bisnis terkait asuransi sebesar Rp 530 miliar atau tumbuh 74 persen.