Rabu 03 Nov 2021 09:38 WIB

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung Nihil Kasus Covid-19

Kegiatan pelacakan tetap dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung sejak satu pekan terakhir nihil atau nol kasus menangani pasien Covid-19. Kondisi tersebut diharapkan menunjukkan tren penyebaran kasus Covid-19 mengalami penurunan.

"Sudah banyak nolnya (kasus), dalam minggu-minggu ini. Senin nol, Selasa nol tadi nol tapi tadi pagi ibu melahirkan suspek dari antigen positif itu harus dibuktikan dua kali PCR," ujar Direktur RSKIA Kota Bandung, dr Taat Tagore, Rabu (3/11).

Baca Juga

Dengan tidak adanya pasien Covid-19 yang dirawat, ia berharap kondisi tersebut menunjukkan penurunan kasus pasien yang dirawat. Sementara kegiatan pelacakan sendiri dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Bandung.

"Kalau RSKIA dan mudah-mudahan jadi satu ukuran kasus menurun untuk kasus dirawat," katanya.

Jika sebelumnya rumah sakit menyediakan 150 hingga 250 tempat tidur bagi pasien Covid-19, dr Taat mengatakan saat ini fasilitas yang disediakan berkurang 60 tempat tidur pada satu lantai. Pihaknya tetap menyediakan tempat tidur sebab pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Kita sempat menyiapkan sekitar 150 sampai 250. Kita manfaatkan (di luar 60 tempat tidur) untuk non Covid-19," katanya.

Ia menambahkan, dari layanan tes PCR di rumah sakit menunjukkan kasus positif Covid-19 menurun. Kondisi tersebut diharapkan terus berlanjut dan tidak terjadi ledakan kasus atau gelombang ketiga Covid-19.

"Pantauan dari hasil tes PCR umum juga menurun saya berharap kasus menurun dan gak terjadi ledakan lagi. Dulu (tes PCR) 500 sekarang 30, tes ke kita gak banyak," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement