REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, pemanfaatan teknologi terkini sudah menjadi sebuah keniscayaan, tidak terkecuali di sektor pertanian. Pemanfaatan teknologi berperan penting dalam meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, serta modern, sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Direktorat Jenderal Hortikultura mendukung penuh arah kebijakan tersebut dengan terus-menerus mendorong agar daya saing dan produktivitas hortikultura meningkat, termasuk menyediakan akses pasar melalui pasar lelang. Di sinilah teknologi dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai informasi digital dan cara-cara pemasaran untuk mencapai sasaran konsumen yang dituju.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), Bambang Sugiharto menyampaikan bahwa pasar lelang atau sistem lelang produk hortikultura sangat menguntungkan petani dan sangat penting untuk diketahui lebih jauh. Oleh karena itu, Kiat Sukses Pemasaran Produk Hortikultura melalui Pasar Lelang dipilih untuk tema bimbingan teknis (bimtek) Direktorat PPHH pekan lalu.
“Ini harus direplikasi ke daerah lain atau ke wilayah-wilayah lain, atau juga dikembangkan menjadi lebih besar. Karena dengan sistem lelang ini petani mendapatkan kepastian harga yang bagus, keterbukaan, dan terjadi persaingan harga yang menguntungkan petani, apalagi pada saat barang langka.” ujar Bambang.
Selanjutnya, Bambang memaparkan bahwa akan baik jika ke depannya di setiap daerah memiliki pasar lelang untuk berbagai komoditas dan diadakannya jaringan pasar lelang dari berbagai daerah, untuk meningkatkan komunikasi dan pemasaran hortikultura.
Pasar lelang sendiri memiliki tujuan dalam meningkatkan posisi tawar dan daya saing petani sebagai entrepreneur, menjamin ketersediaan pasokan baik kuantitas maupun kualitas, meningkatkan kesejahteraan petani dan sebagai rantai tataniaga yang lebih efisien.