Rabu 03 Nov 2021 17:23 WIB

China: AS tak Transparan Soal Kecelakaan Kapal Selam Nuklir

China pertanyakan fakta kecelakaan kapal selam nuklir AS di Laut China Selatan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Kapal selam serang bertenaga nuklir. China pertanyakan fakta kecelakaan kapal selam nuklir AS di Laut China Selatan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/RICHARD WAINWRIGHT
Kapal selam serang bertenaga nuklir. China pertanyakan fakta kecelakaan kapal selam nuklir AS di Laut China Selatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menuduh Amerika Serikat (AS) kurang transparan dan bertanggung jawab terkait kecelakaan di Laut China Selatan yang melibatkan kapal selam Angkatan Laut bulan lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan AS harus memberikan rincian lengkap tentang insiden tersebut.

"Kami sekali lagi mendesak AS untuk memberikan laporan rinci tentang kecelakaan itu," kata Wang, Selasa (2/11).

Baca Juga

Dua pejabat Angkatan Laut AS yang berbicara dengan syarat anonim sehari sebelumnya mengatakan USS Connecticut bertenaga nuklir menabrak gunung laut atau gunung bawah laut. Angkatan Laut belum sepenuhnya menjelaskan bagaimana atau mengapa kapal selam itu menabrak gunung bawah laut atau untuk mengungkapkan tingkat kerusakan pada kapal selam kelas Seawolf.

Wang menggambarkan laporan yang diberikan kurang transparan dan  menunjukan sedikit tanggung jawab oleh AS dalam menindaklanjuti insiden tersebut. Dia mengatakan AS sejauh ini gagal memberikan penjelasan yang rinci tentang apa yang dilakukan kapal selam nuklir Angkatan Laut di daerah itu.

"Lokasi spesifik kecelakaan itu, apakah itu di zona ekonomi eksklusif negara lain atau bahkan teritorial perairan, apakah itu menyebabkan kebocoran nuklir atau merusak lingkungan laut," ujar Wang.

Angkatan Laut mengatakan reaktor nuklir dan sistem propulsi kapal selam tidak rusak. Tabrakan itu menyebabkan sejumlah kecil cedera sedang dan ringan pada kru.

Insiden itu terjadi pada 2 Oktober tetapi tidak dilaporkan oleh Angkatan Laut sampai lima hari kemudian. Kapal berlayar ke Guam untuk penilaian kerusakan dan masih berada di sana.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement