Rabu 03 Nov 2021 18:45 WIB

Menanti Kolaborasi Biofarma dengan Bill Gates

Biofarma mendukung penuh upaya Menteri BUMN yang mencarikan mitra strategis.

Red: Nidia Zuraya
Biofarma
Biofarma

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhammad Nursyamsi

Miliarder asal Amerika Serikat (AS) Bill Gates menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat negara Indonesia. Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela KTT PBB terkait perubahan iklim atau Conference of the Parties (COP) 26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).

Baca Juga

Pejabat negara Indonesia yang dimaksud yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam pertemuan tersebut, pengusaha yang kerap masuk dalam daftar lima besar orang terkaya di dunia ini menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia.  

Erick mengatakan Bill Gates memiliki ketertarikan untuk menanamkan investasi di PT Biofarma (Persero) yang merupakan induk holding BUMN farmasi. "Pertemuan khusus dengan Bill Gates untuk membahas minatnya berinvestasi di Biofarma dalam alih teknologi dalam pengembangan vaksin mRNA. Biofarma terbuka akan hal itu," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/11).

Menurut Erick, ketertarikan Bill Gates merupakan pengakuan atas kapasitas Biofarma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar dan mendapat apresiasi dunia internasional.

Erick mengatakan Bill Gates berencana menanamkan investasi di Biofarma yang dikhususkan untuk pengembangan dan produksi vaksin mRNA. Jika hal itu terealisir, maka secara langsung akan mendorong produk bioteknologi tanah air semakin berkembang  dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud.

"Banyak pihak, termasuk Bill Gates mengapresiasi upaya Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19 dengan cepat, serta meratanya program vaksinasi nasional sehingga indikator-indikator pandemi di Indonesia menurun drastis," ucap Erick. 

PT Biofarma (Persero) menyambut positif rencana investasi Bill Gates untuk holding BUMN farmasi. Juru Bicara Bio Farma sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan perusahaan siap bekerja sama dengan pihak mana pun, termasuk Bill Gates.

Terlebih, ucap Bambang, Biofarma sudah kerap menjalin sinergi dengan negara lain dalam pengembangan vaksin. "Biofarma adalah pemain global dan sudah biasa kolaborasi dengan institusi luar sehingga kami menyambut baik rencana tersebut," ujar Bambang saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (3/11).

Biofarma, lanjut Bambang, mendukung penuh upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang mencarikan mitra strategis bagi perusahaan untu kpengembangan vaksin mRNA. "Kami masih menunggu arahan Pak Menteri," ucap Bambang.

Lebih lanjut Erick menuturkan, banyak pihak dan negara lain terus memberikan dukungan agar Indonesia juga menjadi negara terdepan dalam pengembangan vaksin. Ia menilai hal ini juga sejalan dengan upaya percepatan pengembangan vaksin yang dilakukan Indonesia.

Terlebih, kata Erick, teknologi vaksinologi yang semakin berkembang membuka peluang terciptanya jenis vaksin baru, vaksin nucleic acid, atau vaksin mRNA yang akan menjadi solusi mengatasi pandemi karena kemudahan produksi dalam jumlah besar dan berbagai kelebihan lain yang tidak dimiliki vaksin tradisional.

"Rencana Biofarma untuk memproduksi vaksin covid-19 mRNA pun kian mendekati kenyataan," ujarnya.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto mengatakan rencana investasi Bill Gates untuk induk holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero), merupakan hal yang positif.

Toto menyebut Bio Farma telah memiliki rekam jejak mumpuni dalam bersinergi dengan perusahaan internasional, termasuk dengan Bill and Melida Gates Foundation yang sudah berjalan sejak 2012 hingga 2019, terutama untuk riset vaksin polio.

"Jadi kalau misal sekarang Gates tertarik investasi di Bio Farma saya kira hal yang wajar saja," ujar Toto kepada Republika.co.id.

Toto mengatakan masuknya Bill Gates akan semakin memperkuat citra Bio Farma di kancah internasional. Hal ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan di masa yang akan datang.

"Kalau investasi ini terealisasi maka branding Bio Farma juga akan terangkat di pentas global," kata Toto menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement