Rabu 03 Nov 2021 19:41 WIB

Musim Hujan di Jabar Bakal Lebih Ekstrem

Pada Selasa (2/11), BPBD Jabar mencatat ada empat bencana akibat hujan deras.

Rep: Bayu Adji P/Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) menyingkirkan material longsor di tebing dekat tempat wisata Imah Seniman Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (3/11). Meski longsor tidak begitu besar, namun mendapat perhatian pihak terkait karena berpotensi menjadi longsoran lebih besar jika tidak segera ditangani. Lonsor terjadi Selasa (2/11) sore, saat hujan deras dan sempat menutup jalan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) menyingkirkan material longsor di tebing dekat tempat wisata Imah Seniman Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (3/11). Meski longsor tidak begitu besar, namun mendapat perhatian pihak terkait karena berpotensi menjadi longsoran lebih besar jika tidak segera ditangani. Lonsor terjadi Selasa (2/11) sore, saat hujan deras dan sempat menutup jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor pada Rabu (3/10). Status siaga darurat bencana itu akan berlaku hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Seksi Penanganan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan peringatatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan prediksi BMKG, dalam tiga bulan ke depan Kota Tasikmalaya akan memasuki musim hujan. Diperikrakan, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari 2022.

Baca Juga

"Kita juga sudah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor per hari ini. Karena provinsi sudah menetapkan status itu sejak bulan lalu," kata dia, Rabu.

Erik menambahkan, pihaknya juga sudah mulai menginventarisir sumber daya yang ada, termasuk peralatan, untuk penanganan bencana. BPBD Kota Tasikmalaya juga telah berkoordinasi dengan dinas teknis terkait agar waspada dalam menghadapi bencana.