REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor pada Rabu (3/10). Status siaga darurat bencana itu akan berlaku hingga tiga bulan ke depan.
Kepala Seksi Penanganan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan peringatatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan prediksi BMKG, dalam tiga bulan ke depan Kota Tasikmalaya akan memasuki musim hujan. Diperikrakan, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari 2022.
"Kita juga sudah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor per hari ini. Karena provinsi sudah menetapkan status itu sejak bulan lalu," kata dia, Rabu.
Erik menambahkan, pihaknya juga sudah mulai menginventarisir sumber daya yang ada, termasuk peralatan, untuk penanganan bencana. BPBD Kota Tasikmalaya juga telah berkoordinasi dengan dinas teknis terkait agar waspada dalam menghadapi bencana.