Kamis 04 Nov 2021 04:00 WIB

China Balas Kritik Biden: Butuh Aksi Nyata Bukan Kata Kosong

China mencemooh AS yang menarik diri dari Iklim Paris saat di bawah Donald Trump.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joe Biden berbicara selama KTT Iklim PBB COP26, Senin, 1 November 2021, di Glasgow, Skotlandia.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden berbicara selama KTT Iklim PBB COP26, Senin, 1 November 2021, di Glasgow, Skotlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China membalas kritik dari Presiden AS Joe Biden, yang menuduh Beijing tidak menunjukkan kepemimpinan setelah Presiden China Xi Jinping melewatkan KTT COP26 Perserikatan Bangsa-Bangsa di Glasgow.

Presiden China Xi Jinping, yang memimpin penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di muka Bumi yang bertanggung jawab atas perubahan iklim, diketahui tidak bepergian ke luar China sejak awal pandemi Covid-19 dan belum bergabung dengan para pemimpin dunia untuk COP26.

Baca Juga

Namun setelah Biden menyampaikan kritik, Kementerian Luar Negeri China melalui juru bicaranya, Wang Wenbin, menuturkan saat ini yang dibutuhkan dunia untuk mengatasi perubahan iklim adalah tindakan nyata dan bukan kata-kata.

"Yang kita butuhkan untuk menghadapi perubahan iklim adalah tindakan nyata daripada kata-kata kosong. Tindakan China dalam menanggapi perubahan iklim adalah nyata," kata Wenbin, dilansir dari Ahram Online, Rabu (3/11).

China juga membuat cemoohan di Washington dengan menyampaikan bahwa tindakan Amerika Serikat yang menarik diri dari Perjanjian Paris di bawah pendahulu Biden, Donald Trump, telah merusak tata kelola iklim global dan implementasi perjanjian tersebut. Biden telah meminta maaf atas keputusan Trump.

KTT COP26 telah dianggap penting untuk kelangsungan Perjanjian Paris 2015 di mana negara-negara berjanji untuk membatasi kenaikan suhu global ke jauh di bawah 2 celcius, dan bekerja untuk batas 1,5 celcius yang lebih aman.

Pada KTT tersebut, hampir seratus negara bergabung dengan inisiatif AS dan Uni Eropa untuk mengurangi emisi metana, gas rumah kaca yang kuat, setidaknya 30 persen dekade ini, dengan China yang menjadi salah satu negara yang absen.

Biden menyampaikan kritik keras terhadap para pemimpin China dan Rusia karena tidak menghadiri KTT. "Itu masalah besar dan mereka pergi. Bagaimana Anda melakukannya dan mengklaim dapat memiliki kepemimpinan?" kata Biden mengatakan kepada wartawan sebelum terbang keluar dari Glasgow.

"Ini adalah kesalahan besar, sejujurnya, karena China tidak muncul. Seluruh dunia memandang China dan berkata, 'Nilai apa yang mereka berikan?,'" tambah Biden.

Baca juga : Inggris Pertimbangkan Larang Tisu Basah, Kenapa?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement