REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) mengeluarkan peringatan untuk warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Ethiopia, Selasa (2/11) waktu setempat.
Imbauan Amerika Serikat dikeluarkan karena pemerintah Ethiopia mengumumkan status darurat nasional dan dengan alasan di negara tersebut sedang mengalami konflik bersenjata, kerusuhan sipil, potensi terorisme, dan penculikan.
Dalam peringatan Level 4: Jangan Bepergian, Deplu Amerika Serikat juga mengatakan, warga Amerika Serikat di Ethiopia harus mempertimbangkan untuk berangkat sekarang menggunakan opsi komersial.
"Perjalanan ke Ethiopia tidak aman saat ini karena konflik bersenjata yang sedang berlangsung. Insiden kerusuhan sipil dan kekerasan etnis dapat terjadi tanpa peringatan," kata Deplu Amerika Serikat seperti dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (3/11).
Deplu Amerika Serikat juga memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut mungkin terjadi di Ethiopia. Ini dapat menyebabkan kekurangan rantai pasokan, pemadaman komunikasi, dan gangguan perjalanan.
Sebelumnya pada Selasa (2/11), Ethiopia mengumumkan keadaan darurat nasional yang segera berlaku.
Keputusan tersebut diambil setelah pertemuan luar biasa Dewan Menteri di tengah meningkatnya bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan Tentara Pembebasan Oromo-Shene (OLA-Shene).
Selama beberapa pekan terakhir, milisi TPLF merebut wilayah baru dan kota-kota strategis jauh di wilayah Amhara dan Afar. Saksi mata yang datang ke daerah aman dari zona perang mengatakan, bahwa pertempuran sengit terus berkecamuk.
Pada 29 Juni, pemerintah Ethiopia mengumumkan gencatan senjata sepihak dan menarik pasukannya dari Tigray. Kemudian setelah itu pasukan pemberontak meluas ke Amhara dan Afar yang berdekatan.
PBB mencatat, jutaan orang telah mengungsi karena konflik. PBB juga telah memperingatkan bencana kemanusiaan di Tigray dan wilayah lain karena konflik.
Sumber: anadolu