REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta warga yang tinggal di tepian Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, untuk mewaspadai banjir. Banjir berpotensi berulang terjadi karena peningkatan curah hujan akibat fenomena La Nina.
“Kita menghadapi dampak La Nina yang menyebabkan curah hujan semakin tinggi setiap tahunnya, sehingga semua warga harus tetap siaga,” kata Risma usai memberi bantuan kepada korban banjir di Desa Liku, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (3/11).
Di lokasi tersebut, terdapat 139 keluarga yang rumahnya terendam banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir melanda usai Sungai Kapuas meluap karena diguyur hujan berintensitas tinggi.
Menurut Risma, mengantisipasi perubahan iklim memang pekerjaan berat. Yang terpenting adalah upaya dan strategi menyelamatkan warga di sepanjang sungai kapuas, yang sewaktu-waktu dapat tergenang air kembali.
"Melihat kondisi yang ada perlu upaya memfungsikan kembali danau-danau di sepanjang Sungai Kapuas, sehingga ketika curah hujan tinggi aliran air tidak melewati pemukiman warga," kata Risma, sebagaimana dikutip dari siaran persnya.
Dia pun menekankan agar tak ada korban jiwa ketika bencana banjir terjadi. Selain menyerahkan bantuan bagi korban bencana, Risma juga menyiapkan dapur umum lapangan (dumlap) untuk memenuhi kebutuhan logistik para warga korban banjir.