Kamis 04 Nov 2021 09:53 WIB

IHSG Berpotensi Menguat di Tengah Kepastian Tapering The Fed

IHSG dibuka naik ke posisi 6.588,18 dan terus menanjak ke level 6.607,30.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG dibuka naik ke posisi 6.588,18 dan terus menanjak ke level 6.607,30.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG dibuka naik ke posisi 6.588,18 dan terus menanjak ke level 6.607,30.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan pagi ini, Kamis (4/11). IHSG dibuka naik ke posisi 6.588,18 dan terus menanjak ke level 6.607,30. 

Phillip Sekuritas Indonesia IHSG akan cenderung menguat pada hari ini. Kenaikan IHSG tersebur sejalan dengan pergerakan bursa global. Indeks saham Asia dibuka naik mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam.

Sentimen masih datang dari kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed). "Seperti yang sudah diduga oleh pasar, the Fed memutuskan untuk mulai mengurangi (tapering) program bulanan pembelian aset (Quantitiave Easing)," tulis Phillip Sekuritas, dalam risetnya, Kamis (4/11).

The Fed akan mengurangi pembelian aset sebesar 15 miliar dolar AS yang terdiri dari 10 miliar dolar AS untuk surat utang Pemerintah (US Treasuries) dan 5 miliar dolar AS untuk surat efek yang di keluarkan oleh badan atau lembaga pemerintah. 

Selama ini the Fed melakukan pembelian obligasi senilai 120 miliar dolar AS setiap bulan. The Fed mengklarifikasi, pihaknya mempunyai wewenang penuh untuk mengubah jumlah tapering sesuai kondisi dan kebutuhan. 

Baca juga : Kereta Barang di Chile Hancur Diserang

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 4,9 bps menjadi 1,57 persen setelah the Fed memberi lampu hijau bagi proses tapering. The Fed mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) di kisaran 0,0 persen hingga 0,25 persen, tidak berubah sejak Maret 2020. 

Investor juga mencerna rilis sejumlah data ekonomi AS yang keluar melebihi ekspektasi pasar. Data ADP Employment Report memperlihatakan bahwa sektor swasta selama bulan October menambah 571.000 pegawai baru menyusul penambahan 523.000 bulan September.

Data ISM Non-Manufacturing Index pada bulan lalu lompat ke level 66,7, tertinggi dalam sejarah, dari level 61,9 di bulan September sementara data Factory Orders tumbuh 0,2 persen MoM di bulan September menyusul peningkatan 1,0 persen MoM pada bulan Agustus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement