REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menjamin ketersediaan pupuk untuk musim tanam pada Oktober hingga Maret mendatang. Perusahaan, melalui Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan pupuk di gudang-gudang pupuk yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada Kamis (4/11) hingga Sabtu (6/11).
Gusrizal menyampaikan periode Oktober hingga Maret merupakan puncak musim tanam lantaran adanya kecukupan ketersediaan air saat musim hujan. Kendati begitu, ungkap Gusrizal, Pupuk Indonesia telah mengantisipasi terjadinya badai La Nina yang dapat berdampak negatif bagi produksi petani.
"Kita juga harus hati-hati, lebih awal menyiapkan (pupuk), dan kita berharap petani lebih awal menaman agar proses panen juga bisa lebih awal," ujar Gusrizal usai meninjau ketersediaan pupuk di Gudang Distributor Pupuk Indonesia di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (4/11).
Gusrizal menyebut kedatangannya ke Gudang Distributor Pupuk Indonesia di Sragen, Jawa Tengah, untuk memastikan ketersediaan pupuk pada musim tanam Oktober hingga Maret mendatang. Kata Gusrizal, Pupuk Indonesia memberikan prioritas untuk pasokan di dalam negeri dengan meniadakan ekspor pupuk untuk sementara waktu.
"Kita tahu kebutuhan melonjak, jadi kita memastikan seluruh pabrik-pabrik kita beroperasi dengan baik dan kita pastikan sementara waktu kebutuhan domestik jadi prioritas, jadi ekspor sejak awal Oktober sudah kita tahan, tidak ekspor untuk memastikan stok domestik," kata Gusrizal.