Kamis 04 Nov 2021 11:58 WIB

Wagub Cok Ace Harapkan Hubungan India dengan Bali Kian Erat

Dua tokoh Bali Ida Rsi Putra Manuaba dan I Wayan Dibia raih penghargaan dari India.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Foto: Dok Pemprov Bali
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace berharap, hubungan Provinsi Bali dengan pemerintah India bisa semakin erat. Hal itu seiring dengan pemberian penghargaan tertinggi yang diberikan kepada dua tokoh asal Pulau Dewata.

"Saya juga berharap melalui pemberian penghargaan ini dapat mempererat hubungan Indonesia dengan India khususnya Bali yang sangat memiliki kedekatan emosional dengan India," kata Cok Ace di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (4/11).

Dua tokoh asal Bali, yaitu Ida Rsi Putra Manuaba dan Prof Dr I Wayan Dibia akan menerima penghargaan Padma Shrii Award dari pemerintah India. Penghargaan akan diserahkan langsung oleh Presiden India di New Delhi pada 8 November 2021.

Cok Ace menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima oleh Ida Rsi dan Budayawan Prof Dibia atas konsistensi yang telah dilakukan selama ini. Menurut dia, untuk memperoleh penghargaan tertinggi dari suatu negara tentunya tidak mudah, dab pasti ada konsistensi dan pengabdian di dalamnya.

Untuk itu, kata Cok Ace, kedua tokoh yang telah melakukan audiensi pada Rabu (3/11), itu diharapkan dapat menjadi contoh masyarakat Bali. Sehingga ke depannya akan banyak muncul tokoh masyarakat yang memiliki prestasi dalam bidangnya, terlebih dapat diakui oleh dunia internasional.

Ida Rsi Putra Manuaba mengatakan, penghargaan tersebut diberikan dalam merayakan Republic Day 2020. Pemerintah India memberikan penghargaan tertinggi Padma Awards 2020 kepada para tokoh, publik figur, ilmuwan, dan individu yang dianggap memberikan kontribusi penting bagi kemajuan India.

Penghargaan tertinggi Padwa Awards diserahkan langsung oleh Presiden India, Shri Ram Nath Kovind dibagi menjadi tiga kategori, Padma Vibhushan (for exceptional and distinguished service), Padma Bhusan (distinguished service of higher order), dan Padma Shri (distinguished service).

Pemerintah India memberikan penghargaan kepadanya karena kontribusinya yang secara konsisten dalam bidang sosial dan kebudayaan melalui pengembangan nilai-nilai Gandhianisme di Indonesia. Padma Awards 2020 diberikan kepada 141 tokoh, yaitu untuk penerima penghargaan Padma Vibhushan sebanyak tujuh orang, penghargaan Padma Bhushan sebanyak 16 orang, dan Padma Shri sebanyak 118 orang.

Selain dari Indonesia beberapa tokoh negara lain yang menerima Padwa Awards 2020 adalah dari Mauritius, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Sri Lanka, Perancis, Afghanistan, dan Kanada. Budayawan dan maestro seni dari Bali Prof Dr I Wayan Dibia yang menerima anugerah penghargaan seni Padma Shri Award 2021 menuturkan, untuk Indonesia, baru tiga tokoh yang mendapatkan penghargaan Padma Shri dari Pemerintah India.

Mereka adalah pematung Nyoman Nuarta dan Agus Indra Udayana yang sekarang telah menjadi seorang sulinggih (pendeta Hindu), kemudian Prof Wayan Dibia menerima penghargaan di bidang kesenian.

"Awalnya sempat diinfokan pihak kedutaan bahwa saya mendapat Padma Shri dari Pemerintah India lewat telepon saja, namun saya belum berani meyakini kebenarannya. Setelah mendapat surat resmi tertanggal 11 Februari 2021, saya merasa kaget ternyata saya mendapat Padma Shri," ujar budayawan asal Singapadu tersebut.

Dengan penghargaan itu, baginya merupakan suatu tantangan untuk mendedikasikan kemampuan di bidang seni, kalau dilihat kekaryaannya memang sering mengambil lakon cerita Mahabaratha dan Ramayana. Dibia memperkirakan kiprahnya dalam menjalin karya seni antara dua budaya tersebut menjadi dasar pertimbangan pemerintah memberi penghargaan seni tertinggi.

"Bagi saya tentu bukan kemenangan pribadi melainkan menjadikan penghargaan ini sekaligus pengakuan kepada seniman Bali," ucap guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement