Kamis 04 Nov 2021 12:11 WIB

Letjen Dudung: Lebih Baik Mandi Keringat daripada Darah

Lebih baik mandi keringat dalam latihan, daripada mandi darah dalam pertempuran.

Red: Erik Purnama Putra
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman.
Foto: Dok Penkostrad
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman memimpin upacara pemberangkatan Latihan AntarKecabangan (Ancab) Brigif Raider 13/Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad tahun anggaran 2021 dan perkuatannya, bertempat di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Rabu (3/11).

Kedatangan Dudung bertujuan untuk melihat secara langsung sekaligus pemeriksaan terakhir terhadap personel Kostrad yang akan diberangkatkan ke Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklatad) di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatra Selatan.

Mereka akan ikut latihan puncak matra darat yang dikenal dengan Latihan Kartika Yudha TA 2021. Dudung mengatakan, Latihan Ancab Brigif Raider 13/1 Kostrad tahun 2021 adalah latihan yang memadukan semua kesenjataan dan kecabangan serta bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknik. 

Baca: Mayjen Dudung di Antara Patung Sukarno dan Gatot Nurmantyo

Selain itu, juga meningkatkan taktik dalam manuver lapangan operasi serangan tingkat brigade yang diperkuat dengan unsur bantuan tempur (banpur) dan bantuan administrasi (banmin), serta operasi pertahanan dan serangan oleh satuan setingkat batalyon. Oleh karena itu, kata Dudung, hal itu menuntut koordinasi yang melekat dan pengendalian yang ketat.

Pasalnya, latihan ini tidak saja melibatkan pasukan Infanteri, tetapi juga melibatkan unsur dari kecabangan lain. Latihan yang akan berlangsung selama 17 hari itu juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana efektivitas pembinaan latihan satuan yang sudah dilaksanakan. "Karena dengan berlatih secara benar dengan porsi latihan yang memadai, risiko terjadi korban pertempuran yang sia-sia, dapat dihindari," kata Dudung dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (4/11).

Dudung menambahkan, latihan untuk menghasilkan kesiapan operasional satuan dalam menghadapi kegiatan latihan pada lingkup yang lebih besar maupun menghadapi tugas operasi, baik operasi berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari satuan yang lebih besar.

Baca: Skenario Dudung KSAD, Andika Panglima TNI

Dudung berharap kepada peserta latihan, baik pendukung maupun pelaku, agar melaksanakan latihan ini dengan disiplin dan penuh kesungguhan. Karena dengan disiplin dan penuh kesungguhan, maka semua materi yang dilatihkan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran yang diinginkan.

"Hal ini sejalan dengan motto latihan kita, yaitu lebih baik mandi keringat dalam latihan, daripada mandi darah dalam pertempuran," ujar mantan panglima Kostrad tersebut.

Pelaksanaan embarkasi pasukan Latihan Ancab Brigif Raider 13 Kostrad menggunakan kapal Portlink III dengan tujuan Merak-Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung. Personel yang diberangkatkan sejumlah 2.907 orang yang terdiri atas Satgas Brigif Raider 13/1 Kostrad beserta perkuatannya yang berasal dari banpur dan banmin dan dilengkapi Alutsistanya masing-masing kecabangan.

Turut hadir di upacara tersebut, Inspektur Kostrad Mayjen Ilyas Alamsyah, Pangdivif 1 Kostrad Mayjen Dedi Kusmayadi, Kapoksahli Pangkostrad, Asren Kostrad, para Asisten Kaskostrad, Irdivif 1 Kostrad, para Asisten Kasdivif 1 Kostrad, dan para tamu undangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement