REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir berharap Indonesia Battery Corporation (IBC) menjadi salah satu solusi menciptakan Bumi yang berkelanjutan. "Saya berharap, dengan terbentuknya Indonesia Battery Corporation (IBC) bisa menjadi satu dari sekian banyak solusi untuk menciptakan Bumi yang sustain, untuk generasi mendatang #IndonesiaEmas2045," ujar Erick lewat akun Twitter-nya @erickthohir di Jakarta, Kamis (4/11).
Dia menyebut, terkait perbaikan iklim, BUMN sudah berkomitmen untuk mewujudkan nol emisi karbon. "Pada 1-2 November ini, saya mendampingi Bapak Presiden RI Joko Widodo di KTT Pemimpin Dunia COP26 Konferensi Perubahan Iklim di Glasgow," kata Erick.
"Hebatnya, Indonesia sudah satu langkah menuju perbaikan iklim. Dalam upaya ini, BUMN sudah berkomitmen untuk secara konkret mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission selambat-lambatnya di tahun 2060," kata Erick melanjutkan.
Holding IBC dibentuk Kementerian BUMN untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sebelumnya, Erick menginginkan BUMN menjalani prinsip ekonomi hijau dalam bertransformasi.
Dia berharap, BUMN energi, seperti PT PLN, PT Pertamina, dan industri minerba nasional merespons dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon. Menurut Erick, penguranganemisi jangan dianggap sebagai beban, tetapi peluang melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.
Jika BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi, maka beberapa tahun ke depan diyakini membawa manfaat ekonomi yang besar. Selain menciptakan peluang industri baru dan lapangan kerja yang lebih besar, kata Erick, harga energi Indonesia akan lebih terjangkau.