REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengumpulkan 205 perwira Satuan Lalu Lintas (Satlantas) mulai dari tingkat Polsek hingga tingkat Polres. Mereka dikumpulkan setelah insiden oknum polantas yang meminta sekarung bawang pada sopir truk di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Beberapa arahan beliau (Kapolda), pertama jangan sampai karena perbuatan oknum tercela kemudian karena bila setitik noda rusak susu sebelanga," ujar Dirlantas Polda Metro, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Kamis (4/11).
Padahal, kata Sambodo, sudah banyak yang telah dilakukan oleh Polantas selama pandemi mulai dari penegakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penyekatan. Sayangnya, akibat ulah tak terpuji seorang, citra Polantas menjadi buruk di mata masyarakat.
"Itu tercederai oleh oknum-oknum polantas yang nakal. Oleh sebab itu, ke depan perintah kami akan mengedepankan sosok polantas yang penolong dan pelindung masyarakat," kata Sambodo.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Metro Jaya juga mengarahkan, agar perlahan-lahan mengubah penegakan hukum manual dengan basis tilang eletronik dengan menggunakan kamera ETLE. Sehingga, dengan penegakkan model elektronik tersebut diharapkan dapat mengurangi interaksi petugas dengan masyarakat.
"Kami diperintahkan untuk mengidentifikasi lokasi mana yang sering banyak pungli," tutur Sambodo.