Kamis 04 Nov 2021 16:06 WIB

BSMI DKI Jakarta Kembali Gelar Pelatihan Kebencanaan

Pelatihan kebencanaan digelar usai BSMI DKI Jakarta vakum dua tahun karena pandemi

Pelatihan kebencanaan BSMI DKI Jakarta
Foto: BSMI DKI Jakarta
Pelatihan kebencanaan BSMI DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar pelatihan kesiapsiagaan kebencanaan, Sabtu-Ahad (30-31/10) di Bumi Perkemahan dan Wisata (Buperta), Jambore-Jakarta.

Pelatihan ini sekaligus menjadi ajang rekrutmen relawan baru yang diikuti oleh 32 orang peserta yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Pelatihan yang bertajuk In Camp Training Batch ke-10 (ICT X) baru bisa diadakan lagi karena sejak 2 tahun terakhir bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

Ketua Plt. BSMI Provinsi DKI Jakarta Syekh Abdul Qadir mengatakan pelatihan kebencanaan kepada calon-calon relawan sebagai upaya mitigasi bencana agar bersiap siaga menghadapi bencana yang bisa kapan saja terjadi.

“Kerja-kerja kemanusiaan sangat dibutuhkan ketika terjadi berbagai situasi permasalahan kemanusiaan akibat bencana yang tejadi di Indonesia,” ujar Syekh dalam sambutannya dihadapan para peserta pelatihan.

Selama pelatihan, para peserta cukup antusias mengikuti sejumlah materi dan praktik dasar kebencanaan yang diajarkan oleh instruktur yang ahli di bidangnya. Diantara materi yang diajarkan adalah bantuan hidup dasar, evakuasi korban, triase, navigasi darat, tali temali dan simulasi bencana di atas permukaan ketinggian (vertical rescue).

Lewat materi tersebut, para calon relawan diharapkan bisa mendapatkan kompetensi yang cukup untuk menolong korban saat di daerah bencana.

Akbar Shiddiq, salah satu peserta asal Bandung mengaku puas dengan materi yang diajarkan. Menurut dia, gaya instrukturnya saat memberikan pelatihan mudah dipahami. Selain karena merupakan suatu hal yang baru, konsep pelatihan juga dikemas di area ruang terbuka, sehingga tidak ada kekakuan antara instruktur dan peserta.

“Pelatihan ini bisa menambah pengetahuan saya dalam urusan menangani korban saat bencana,” tutur Akbar saat ditanya kesannya mengikuti pelatihan ini.

Ketua Panitia Pelatihan Pardian Sulaiman mengatakan pelatihan dua hari di Buperta Jambore adalah pelatihan outdoor (luar ruang) dan pelatihan berbasis online (daring) akan dilaksanakan pekan depan 6-7 November 2021.

“Pelatihan disini untuk memaksimalkan kegiatan praktik agar bisa diikuti peserta dengan baik yang memanfaatkan suasana alam bebas,"jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement