Jumat 05 Nov 2021 00:11 WIB

Pendana Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo 2016 Minta Maaf

Munir Kartono salah satu pendana untuk beberapa kejadian teror di Indonesi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Pendana bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 2016, Munir Kartono, meminta maaf kepada korban, Ipda Bambang Adi Cahyanto, dan kepada seluruh warga Solo, Kamis (4/11).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Pendana bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 2016, Munir Kartono, meminta maaf kepada korban, Ipda Bambang Adi Cahyanto, dan kepada seluruh warga Solo, Kamis (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pendana bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 2016, Munir Kartono, meminta maaf kepada korban dan seluruh warga Solo, Kamis (4/11). Munir Kartono baru saja selesai menjalani hukuman penjara di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Bom bunuh diri di Mapolresta Solo terjadi pada 5 Juli 2016 saat dilaksanakan apel pagi. Sekitar pukul 07.35 WIB, ada seorang pengendara yang memaksakan diri menerobos masuk ke Mapolresta Solo. Pengendara itu sempat dicegat oleh beberapa personel provost, salah satunya Brigadir Bambang Adi Cahyanto.

Ketika dihentikan oleh Bambang, pengendara itu meledakkan diri dengan bom yang dibawanya. Pengendara itu meninggal di tempat dan membuat Bambang luka-luka.

Pelaku bom bunuh diri yang bernama Nur Rohman itu merupakan warga Sangkrah RT 1/RW 12 Pasar Kliwon, Solo. 

Satu bulan kemudian, Densus 88 menangkap Munir Kartono, di Gunung Putri, Bogor, terkait dengan kejadian Bom Mapolresta Solo pada Juli 2016. Munir Kartono diduga sebagai salah satu pendana untuk beberapa kejadian teror di Indonesia, termasuk bom bunuh diri Nur Rohman di Mapolresta Solo.

Munir menceritakan, sembilan tahun lalu dirinya pertama kali menginjakkan kaki di Kota Solo yang berakhir menjadi sebuah tragedi. Yaitu peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan Nur Rohman pada Juli 2016.

Dia mengaku, telah menyadari jika hal yang sudah dia lakukan merupakan sebuah kesalahan. Karenanya, dia meminta maaf kepada seluruh pihak.

"Alhamdulillah selama dalam masa hukuman saya sudah menyadari bahwa apa yang saya lakukan dan keterlibatan saya pada saat itu adalah sebuah kesalahan dan ini buah pembinaan yang dilakukan BNPT dan pihak lainnya yang bagi saya untuk menyadari bahwa apa yang saya lakukan adalah kesalahan," kata Munir saat jumpa pers permintaan maaf di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/11).

Munir bersyukur, saat ini, berbagai pihak membantu dirinya untuk datang ke Balai Kota untuk memenuhi apa yang telah dia janjikan kepada dirinya sendiri. Janji tersebut yakni untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Solo, Pemkot Solo dan pihak kepolisian terutama jajaran Polresta Solo.

"Dan yang paling utama kepada Bapak Bambang yang pada saat itu menjadi korban dari apa yang dilakukan saudara Nur Rohman. Saya secara pribadi memohon kepada seluruh pihak untuk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas apa yang saya lakukan," imbuhnya.

Permintaan maaf tersebut disambut baik oleh Ipda Bambang Adi Cahyanto, yang menjadi korban bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 2016.

"Dengan ikhlas saya memaafkan panjenengan. Saya beserta kekuarga kami ikhlas dan ridho terhadp panjenengan. Jadi setelah ini mari kita ciptakan Solo yang damai, kondusif. Bukan hanya di Solo tapi mari sama-sama menebar kedamaian di seluruh dunia ini," jelas Bambang.

Sementara itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengucapkan apresiasi dan rasa bangga atas upaya yang telah dilakukan oleh semua pihak, baik Densus 88, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan dukungan Wali Kota sehingga kegiatan islah tersebut berjalan dengan aman tertib dan lancar. 

"Kepada saudara kami, Bapak Munir saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif beliau datang ke sini untuk meminta maaf langsung kepada Ipda Bambang," ucap Kapolresta.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement