Kamis 04 Nov 2021 20:52 WIB

Brasil Kini Punya Kota yang Jadi Destinasi Wisata Halal

Kota Foz do Iguau Brasil memiliki populasi orang Arab 20 ribu warga

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Kota Foz do Iguau Brasil memiliki populasi orang Arab 20 ribu warga. Bendera Brasil
Foto: blogspot.com
Kota Foz do Iguau Brasil memiliki populasi orang Arab 20 ribu warga. Bendera Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, FOZ DO IGUACU – Salah satu tujuan wisata utama di Brasil adalah kota Foz do Iguaçu. Pada 2019, kota itu menyambut lebih dari dua juta wisatawan berkat Air Terjun Iguaçu, air terjun terbesar di Amerika Selatan.

Setelah penurunan drastis kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19, kota tersebut bersiap menjadi pusat wisata halal dan menarik umat Islam dari seluruh dunia. 

Baca Juga

Foz do Iguau memiliki populasi orang Arab 20 ribu. Jumlah itu sekitar tujuh persen dari 260 ribu dan banyak dari mereka Muslim. Ribuan orang Arab juga tinggal di sisi Paraguay.

Tempat ibadah Islam utama di Amerika Latin Masjid Omar bin Al-Khattab adalah peninggalan sejarah Arab di sana. Foz do Iguaçu memiliki banyak restoran dan toko milik orang Arab. Tur kota tradisional yang ditawarkan oleh pemandu wisata lokal mencakup rencana perjalanan Arab.

CEO Cdial Halal, Ali Saifi, mengatakan wisata halal bisa menjadi keuntungan bagi bisnisnya. “Sudah ada infrastruktur halal yang bagus untuk melayani masyarakat setempat. Kami hanya perlu membawa prinsip-prinsip itu ke hotel dengan bantuan pemerintah,” kata Saifi, dilansir Arab News, Kamis (4/11). Cdial Halal adalah sebuah perusahaan sertifikasi halal di Brasil. 

Saifi merupakan salah satu dalang di balik proyek tersebut. Dengan memperhatikan 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia, Wali Kota Chico Brasileiro segera menerima gagasan tersebut. “Kota kami memiliki salah satu keajaiban alam dunia yang tentunya akan menarik banyak Muslim. Kami ingin memperluas keabadian mereka di sini dengan membuat mereka merasa nyaman dengan keluarga mereka,” ujar dia.

Setelah 21 tahun tinggal di Amerika Latin, Sheikh Abderrahman Agdaou yang merupakan kelahiran Maroko tahu betul pentingnya menyediakan makanan halal saat berada di luar negeri. “Banyak orang di Amerika Latin tidak berpikir ada daging babi di beberapa makanan umum. Hal yang sama berlaku untuk alkohol,” ucap dia.

Agdaou tinggal di Chili dan Kosta Rika sebelum menetap di El Salvador pada 2005. Di negara-negara ini, dia selalu memperingatkan komunitas Muslim bahwa hidangan yang tampaknya tidak berbahaya seperti pupusa, roti pipih tradisional Salvador, mungkin dimasak dengan lemak babi yang terbuat dari daging babi.

Agdaou mengalami masalah seperti itu beberapa kali di Amerika Latin. Dia ingat pernah tidak memiliki pilihan makanan selama penerbangan 14 jam dari Maroko ke Chili pada tahun 2000.

“Sebelumnya saya meminta makanan halal kepada pihak maskapai. Saya tidak tahu apakah mereka gagal melakukannya karena kelalaian atau prasangka,” tuturnya. Dengan adanya gagasan wisata halal di Brasil, Agdaou mengaku senang karena Muslim di Amerika Selatan meluncurkan bentuk inisiatif yang baik.

Cdial Halal akan menawarkan pelatihan kepada karyawan industri pariwisata Foz do Iguau tentang makanan halal dan praktik terbaik untuk menyambut Muslim. Hotel tidak hanya akan memiliki menu halal, tetapi juga tempat khusus untuk sholat umat Islam.

Agen Tur Patrik Dinis yang menawarkan rencana perjalanan Arab kepada kliennya di Foz do Iguaçu dan Ciudad del Este mengatakan turis Brasil sangat tertarik untuk mengenal budaya Arab di kota Foz do Iguaçu.

“Budaya Arab terlihat di manapun, mulai dari masjid hingga sekolah Arab dan wanita mengenakan jilbab di jalanan. Bagi wisatawan Muslim, mereka akan merasa seperti di rumah,” kata dia.

 

Sumber: arabnews   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement