Jumat 05 Nov 2021 05:45 WIB

6 Wasiat Agung Rasulullah SAW untuk Umat Islam

Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama Al Azhar Mesir, Syekh Dr Abu Yazid Salama, menjelaskan bahwa seorang Muslim itu mesti menginvestasikan setiap saat hidupnya untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya amal kebaikan, dan memperoleh derajat yang tinggi, dan ini untuk mengikuti sunnah nabi yang mulia, Muhammad ﷺ. 

Syekh Abu Yazid mengatakan siapa saja orang yang mengikuti sunnah Rasulullah maka dia akan menemukan berbagai penawar dari setiap masalahnya, obat untuk setiap rasa sakitnya, dan orang itu akan terlindungi dari setiap marabahaya.  

Baca Juga

Syekh Yazid mengatakan ada enam wasiat yang menjadi amanah dari Rasulullah ﷺ bagi umat Muslim. Apa saja?

Pertama, bangun pagi-pagi dari tidur dan mengerjakan sholat subuh. Sholat subuh berjamaah di masjid dan untuk perempuan sholat di rumah. Sebagaimana Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Jundub bin Abdillah RA Rasulullah ﷺ bersabda:   

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ، فَلَا يَطْلُبَنَّكُمُ اللهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

"Barangsiapa sholat subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahanam."

Baca juga: Tiga Perangai Buruk dan Tiga Sifat Penangkalnya  

Maka Allah SWT telah memerintahkan setiap mukmin untuk menunaikan kewajibannya, siapa yang melanggar maka orang tersebut pantas memperoleh balasan dari Allah.     

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement