REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.
Saya paham politik karena saya pada tahun 1974-1976 Ketua Umum PB HMI. Lalu pada tahun 1977-1982 dan 1982-87 anggota DPR.
Mengikuti, apalagi menjadi politikus, memang mesti tahu ABC politik, ini istilah lama. Dalam ABC Politik ada ajar spel yang disebut 2 x 2 tidak mesti 4. Ini dimaksud untuk konteks komunikasi dalam politik. Yang diucapkan politikus belum tentu sama dengan yang dimaksudkannya. Bukan untuk politik itu sendiri.
Sekarang 2 x 2 belum tentu 4 dijadikan pintu untuk ngibrit bagi orang yang kefefet dalam debat politik. "Politik pan 2 x 2 belum tentu 4?" katanya sembari ngibrit beneran.
Contohnya kasus Menteri Agama Yaqut keluarkan pernyataan-pernyataan yang sering menghebohkan khalayak ramai, khususnya Muslimin. Lalu ada keputusan MendikbudTek Nadiem keluarkan Permen 30/21 yang salah satu pasalnya dapat ditafsirkan pembiaran perbuatan sex di lingkungan kementeriannya bila yang jadi korban sudi.
Nadiem pun dapat reaksi keras terutama dari kalangan ahli.
Jadi, kedua mentri itu tengah melakukan move atau manuver politik yang dalam permainan bola disebut 'maen sore'. Maen sore dilakukan oleh kesebelasan yang sudah kepepet.
Kesebelasan yang di atas angin mesti lebih relax serta tempo dan siasat bermain harus controlable. Wa ba'duhu.