Jumat 05 Nov 2021 09:12 WIB

Pemkab Bogor Catat 18 BUMDes Bantu Ekonomi Desa

Pemkab Bogor masih memiliki tantangan agar BUMDes bisa menghasilkan untung.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) (ilustrasi). Pemkab Bogor, Jawa Barat, mendorong BUMDes menghasilkan untung guna membantu ekonomi desa.
Foto: Kemendes PDTT
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) (ilustrasi). Pemkab Bogor, Jawa Barat, mendorong BUMDes menghasilkan untung guna membantu ekonomi desa.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sudah ada sebanyak 18 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang mampu berkontribusi untuk ekonomi desa.

"Berdasarkan hasil reviu, sebanyak 25 BUMDes di Kabupaten Bogor yang sudah memperoleh keuntungan, 18 BUMDes sudah berkontribusi pada perekonomian desa," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Kamis (4/11).

Baca Juga

Menurut Ade Yasin, 416 desa di Kabupaten Bogor kini memiliki BUMDes dengan berbagai kategori. Yakni enam BUMDes mandiri, 16 BUMDes maju, 63 BUMDes berkembang, dan 331 BUMDes dasar. Ade Yasin menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih memiliki sejumlah tantangan dalam pembangunan BUMDes agar memperoleh keuntungan.

Beberapa tantangan tersebut seperti kapasitas SDM pengelola. Kemudian terkendala penentuan jenis usaha yang tanpa melalui uji kelayakan usaha, serta terbentur pergantian kepala desa sehingga terkadang susunan keanggotaan BUMDes itu juga berganti dan kembali lagi dari awal.

Di samping itu, Ade Yasin mengaku bangga atas beberapa capaian pembangunan desa pada tahun ini. Seperti menjadi nihilnya desa berstatus tertinggal, pasalnya tahun lalu masih ada empat desa tertinggal. Kemajuan lainnya dari desa-desa di Kabupaten Bogor pada tahun ini yaitu jumlah desa mandiri dari sebelumnya berjumlah 29 desa menjadi 48 desa.

Kemudian, desa maju dari sebelumnya berjumlah 131 desa menjadi 188 desa. Jumlah desa berkembang yang sebelumnya tercatat ada 252 desa, kini tersisa sebanyak 180 desa.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement