Jumat 05 Nov 2021 11:19 WIB

Letjen Eko Margiyono, Saingan Kuat Letjen Dudung Jadi KSAD

Letjen Eko memiliki karier lebih lengkap dibandingkan Letjen Dudung Abdurachman.

Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen Eko Margiyono.
Foto: Pendam Jaya
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen Eko Margiyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letnan Jenderal (Letjen) Eko Margiyono menjadi kandidat kuat pesaing Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman menjadi kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Keduanya disebut berpeluang menggantikan posisi yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa, yang ditunjuk menjadi panglima TNI.

Eko selama ini memiliki perjalanan karier lebih cemerlang dibandingkan Dudung. Abiturien Akademi Militer (Akmil) 1989 ini berada satu tingkat di bawah Dudung. Meski begitu, soal jabatan, ia sebenarnya lebih unggul dibandingkan Dudung.

Baca: Eko Margiyono ‘Meteor Baru’ TNI

Eko pernah menjabat komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Dia selama dua tahun mengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2010-2012. Dia juga pernah menjabat Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana pada 2014. Selama ini, Kolonel yang pernah menjabat sebagai Danrem memang perwira pilihan, karena mengawal teritorial Istana Bogor dan sekitarnya.

Eko pernah menjadi gubernur Akmil dan panglima Kodam (Pangdam) Jaya, yang selalu digantikan Dudung. Ketika Eko promosi menjadi pangkostrad, ia juga digantikan Dudung. Eko merupakan perwira tinggi (pati) spesial yang pernah menjabat komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), pangdam Jaya, dan pangkostrad sekaligus. Sebelumnya juga pernah menjadi dangrup A Paspampres.

Baca: Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono Promosi Jadi Pangkostrad

Selepas itu, ia menduduki posisi kasum TNI, orang nomor dua di Markas Besar (Mabes) Cilangkap. Hanya, karier cemerlang Eko mulai tergeser setelah Dudung mulai mendapat perhatian publik. Hal itu karena Dudung memerintahkan prajurit TNI AD untuk membantu polisi mencopot berbagai baliho Habib Rizieq Shihab di Jakarta pada medio November 2020.

Sejak saat itu, nama Dudung seolah meroket hingga mendapat promosi jabatan dari pangdam Jaya menjadi pangkostrad. Kini, keduanya bersaing ketat memperebutkan posisi yang ditinggalkan Andika. Jika dilihat usia, meski berstatus junior Dudung, Eko memiliki masa dinas lebih panjang.

Anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, menyebut, kandidat KSAD sebenarnya ada enam orang. Selain Eko dan Dudung, ada pula Letjen Bakti Agus Fadjari (Wakil KSAD), Letjen Joni Supriyanto (Kepala Bais TNI), Letjen Teguh Arief Indratmoko (Komandan Pusterad), dan Letjen Arip Rahman (Komandan Pussenif).

Hasanuddin menjelaskan, ada sosok lain yang memang berpangkat letjen, struktur jabatan mereka berbeda dengan enam nama tersebut. "Ada letjen yang lain, tapi beliau korpnya dari banmin dan struktur jabatan yang diembannya saya kira berbeda dengan ke enam orang ini," ujar Hasanuddin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/11).

Hasanuddin pun memprediksi, dua kandidat paling kuat menjadi KSAD, yaitu Bakti dan Dudung. Hal tersebut berdasarkan kebiasaan TNI yang mengangkat KSAD dari jalur wakil KSAD dan pangkostrad.

"Dari dua ini, Pak Agus akan pensiun 1 Desember tahun depan, sementara Pak Dudung akan pensiun tahun 2023. Ya kira-kira siapa, saya tidak mau berandai-andai ya, kita tunggu saja keputusan Presiden nanti," ujar mantan sekretaris militer presiden (sesmilpres) Presiden SBY tersebut.

Baca juga : Amnesty Soroti Kinerja Jenderal Andika Tangani Konflik Papua

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement