Jumat 05 Nov 2021 12:33 WIB

China Serukan Perdagangan Vaksin Covid tanpa Hambatan

China ingin tak ada hambatan dalam perdagangan global vaksin Covid dan pasokan medis

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Presiden China Xi Jinping ingin tak ada hambatan dalam perdagangan global vaksin Covid dan pasokan medis. Ilustrasi.
Foto: AP/Xie Huanchi/Xinhua
Presiden China Xi Jinping ingin tak ada hambatan dalam perdagangan global vaksin Covid dan pasokan medis. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping pada Kamis (4/11) menyerukan agar tidak ada hambatan dalam perdagangan global vaksin Covid-19 dan pasokan medis lainnya. Dia mengatakan unilateralisme dan proteksionisme yang meningkat di seluruh dunia telah menjadi hambatan perdagangan.

Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada pembukaan China International Import Expo, Xi memuji kontribusi China dalam perang global melawan Covid-19. Termasuk upaya pemerintah untuk membuka kembali perekonomian ketika China mempertahankan pendekatan tanpa toleransi terhadap pengendalian virus corona.

Baca Juga

“Sejak merebaknya virus corona, China telah mengekspor sekitar 350 miliar masker, lebih dari empat miliar potong pakaian pelindung (APD), lebih dari enam miliar alat uji, dan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin. China secara aktif mempromosikan kerja sama internasional dalam memerangi epidemi dan mendukung pembebasan hak kekayaan intelektual pada vaksin untuk negara berkembang,” kata Xi.

Menurutnya, China mendukung distribusi yang adil dan perdagangan tanpa hambatan untuk pasokan medis utama seperti vaksin. Xi menambahkan, rezim perdagangan multilateral global telah menghadapi tantangan.

Xi berjanji Negeri Tirai Bambu akan memperluas impor dan mengejar pembangunan perdagangan yang seimbang tanpa memberikan target khusus. China juga akan memperluas pembukaan industri telekomunikasi dan layanan kesehatan serta merilis daftar pembatasan investasi sebagai panduan bagi entitas asing memasuki pasar China.

China meningkatkan kewaspadaan di pelabuhan masuk internasional untuk mengurangi risiko kasus Covid-19 yang masuk dari luar negeri. Negara ini juga meningkatkan pembatasan di dalam negeri di tengah wabah yang berkembang kurang dari 100 hari sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing. Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) akan terus menyerukan kepada warga China untuk tidak pergi ke luar negeri jika tidak ada alasan yang mendesak.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement