REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU--Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kota Batu terus bertambah. Terbaru, jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut bertambah menjadi lima orang. "Dari lima korban meninggal dunia tersebut, tiga di antaranya masih belum teridentifikasi," ucap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam pernyataan resminya, Jumat (5/11).
Sebelumnya, tim gabungan telah berhasil menyelamatkan lima orang lainnya dalam keadaan hidup. Saat ini empat warga yang dilaporkan hilang masih dalam proses pencarian.
Di sisi lain, tim gabungan juga terus berupaya melakukan langkah-langkah percepatan penanganan banjir bandang. Beberapa di antaranya dengan mengutamakan operasi pencarian pertolongan dan pembersihan sisa material banjir bandang. Kemudian juga dengan mendirikan tempat pengungsian dan distribusi logistik kepada para penyintas.
Untuk mendukung upaya percepatan penanganan banjir bandang Kota Batu, BNPB telah mengirimkan beberapa jenis bantuan yang dikirimkan pada Jumat (5/11). Jenis bantuan yang didistribusikan antara lain 200 lembar selimut, dua unit tenda pengungsi, 201 paket lauk pauk dan 200 lembar matras."Lalu ada makanan siap saji 204 paket dan masker 2.000 lembar," kata dia menambahkan.
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kota Batu setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11). Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, terdapat enam titik yang mengalami banjir. Lokasi tersebut antara lain Dusun Sambong, Jalan Raya Dieng, Dusun Beru, Dusun Sumberbrantas, Jalan Raya Selecta dan Dusun Gemulo.
Kerugian materil yang tercatat meliputi 17 unit rumah rusak, 28 sepeda motor rusak, tiga unit mobil rusak, delapan ekor hewan ternak hanyut terseret derasnya arus sungai, dan enam kandang hewan ternak rusak berat. Hingga pagi ini, ia menyebutkan tim gabungan dari BPBD Kota Batu, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), TNI, Polri dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait terus melakukan proses upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang yang difokuskan dalam pencarian pertolongan dan pembersihan sisa material lumpur juga puing-puing lainnya. "Tim gabungan lainnya juga telah mengupayakan tempat pengungsian berikut distribusi logistik bagi para warga terdampak banjir bandang," ujarnya.