Jumat 05 Nov 2021 15:23 WIB

Kasus Baru Covid-19 di China Meluas ke 20 Provinsi

Kasus-kasus baru Covid-19 di China dipicu varian Delta yang sangat menular

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Wanita yang memakai masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona mengobrol satu sama lain saat mereka berjalan melewati penduduk bermasker yang berbaris untuk menerima suntikan booster melawan COVID-19 di tempat vaksinasi di Beijing, Senin, 25 Oktober 2021. Kasus-kasus baru Covid-19 di China dipicu varian Delta yang sangat menular.
Foto: AP/Andy Wong
Wanita yang memakai masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona mengobrol satu sama lain saat mereka berjalan melewati penduduk bermasker yang berbaris untuk menerima suntikan booster melawan COVID-19 di tempat vaksinasi di Beijing, Senin, 25 Oktober 2021. Kasus-kasus baru Covid-19 di China dipicu varian Delta yang sangat menular.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Penyebaran kasus baru Covid-19 di China kian meluas. Saat ini, setidaknya 20 provinsi di sana sudah melaporkan infeksi baru di wilayah mereka.

Dilaporkan Bloomberg, China melaporkan 68 kasus lokal baru pada Jumat (5/11) ditambah 22 infeksi asimtomatik. Provinsi Heilongjiang menyumbang lebih dari sepertiga dari total kasus. Wilayah itu menjadi pusat gelombang baru Covid-19 setelah klaster misterius muncul di kota perbatasan utara Heihe.

Baca Juga

Kasus-kasus baru Covid-19 di China dipicu varian Delta yang sangat menular. Hampir 800 orang telah dinyatakan terinfeksi dalam tiga pekan terakhir. Karena sudah menyebar ke 20 provinsi, saat ini China menghadapi wabah terluas sejak Covid-19 pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.

Meski angka infeksi baru masih relatif kecil dibandingkan Barat, China tetap mengambil tindakan pencegahan yang tegas dan cepat. Ia melakukan pengujian massal setiap ada satu kasus baru terdeteksi.

Semua orang yang kemungkinan melakukan kontak dengan warga positif harus menjalani karantina. China pun membatasi transportasi dari lokasi penemuan kasus ke daerah lain guna memutus kemungkinan penularan.

Beijing tak melaporkan kasus baru selama dua hari terakhir. Hal itu terjadi setelah otoritas di sana menerapkan pembatasan ketat, termasuk menghentikan kereta masuk dari lebih 23 lokasi yang telah melaporkan infeksi baru Covid-19.

Selain Beijing, banyak pemerintah kota di China telah mendesak warga untuk tidak melakukan perjalanan lintas-provinsi. Mereka pun melarang perjalanan non-esensial dari kotanya masing-masing. Sejauh ini China sudah mencatatkan 97.501 kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 4.636 jiwa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement