REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Dua orang guru dan tiga siswa di SMPN 1 Bongas, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itupun dihentikan sementara.
Terungkapnya kasus itu bermula dari adanya seorang guru yang menjalani swab antigen di RS Hasna Medika Langut, dengan hasil positif Covid-19, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Dengan hasil itu, selanjutnya dilakukan tracing dan swab terhadap kontak erat, Senin, 1 November 2021. Tercatat, ada 51 orang guru dan karyawan di SMPN 1 Bongas dan empat orang anggota keluarga dari pasien yang dilakukan tes swab.
Selain itu, pada Selasa, 2 November 2021, juga dilakukan swab terhadap 49 siswa dan tiga orang karyawan di SMPN 1 Bongas.
Pihak sekolah selanjutnya menerima hasil pemeriksaan swab tersebut pada Kamis, 4 November 2021. Hasilnya, ada empat orang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19, terdiri dari tiga siswa dan satu orang guru.
‘’Ya, itu benar,’’ kata Kabid Pembinaan SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Supardo, kepada Republika, melalui telepon selulernya, Jumat (5/11).
Supardo mengatakan, dengan adanya kejadian itu, maka kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah itu dihentikan sementara selama sepuluh hari, mulai 4 – 14 November 2021. Selama rentang waktu tersebut, pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, para pasien Covid-19 dalam kasus tersebut dalam kondisi baik dan tidak sampai dirawat di rumah sakit. ‘’Mereka menjalani isolasi mandiri,’’ terang Deden.
Selanjutnya, Satgas Covid-19 Kecamatan Bongas bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Bongas dan Kepala UPTD SMPN 1 Bongas melakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan siswa maupun guru yang terpapar positif Covid-19 tersebut.
Deden menambahkan, sejak PTM terbatas kembali digelar, kasus di sekolah tersebut merupakan klaster sekolah yang pertama di Kabupaten Indramayu. Sebelumnya, tidak ada penyebaran kasus Covid-19 di sekolah lainnya. ‘’Iya, ini (klaster sekolah) pertama di Indramayu setelah PTM dilakukan,’’ tandas Deden.