Jumat 05 Nov 2021 18:15 WIB

Gubernur-Kapolda Gorontalo Tinjau Banjir Bandang Daenaa

Ibu dan anaknya dilaporkan meninggal dunia karena terseret banjir bercampur lumpur.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Kapolda Gorontalo saat meninjuan lokasi banjir bandang di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Foto: Humas Polda Gorontalo
Kapolda Gorontalo saat meninjuan lokasi banjir bandang di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus beserta unsur Forkopimda meninjau lokasi banjir bandang di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Jumat (5/11). Dua orang warga, ibu dan anaknya, dilaporkan meninggal dunia karena terseret banjir bercampur lumpur.

Dalam peninjauan tersebut, rombongan Forkopimda menyambangi rumah Hestin Jali (30 tahun) salah seorang warga yang hilang terseret banjir bandang. Sedangkan anak Hesti berjenis kelamin laki-laki dan betrusia sekitar 10 tahun, jenazahnya sudah ditemukan tak jauh dari rumahnya. 

"Jenazah ibunya belum ditemukan. Tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian," kata Kapolres Gorontalo, AKBP Ahmad Pardomuan kepada Republika.co.id, Jumat (5/11).

Musibah banjir bandang, kata Ahmad terjadi Kamis (4/11) sekitar pukul 18.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Limboto Barat sejak sore membawa air bercampur lumpur dari atas bukit. Selain lumpur banjir juga menyeret sejumlah pepohonan kecil dan besar. Air bercampur lumpur masuk ke rumah-rumah warga.