REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, mengatakan, GS yang juga putra semata wayang aktris Vanessa Angel membutuhkan pendampingan psikologis untuk memberikan pemahaman atas duka kehilangan kedua orang tuanya. Melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (5/11), Jasra menyebutkan, GS masih terlalu kecil untuk memahami kepergian orang tuanya.
"Peristiwa duka kehilangan seringkali meninggalkan bekas yang dalam bagi para korbannya. Apalagi, secara mendadak kehilangan orang tua. Sebagai anak kecil, GS masih belum bisa memahami mengapa orang tua pergi meninggalkannya, sehingga butuh proses pendampingan yang baik," kata Jasra.
Nantinya, pendamping diharapkan bisa memberikan pengertian kepada GS dan mengalihkan rasa kesedihan ke hal-hal positif. Hal ini bisa membuat GS menjadi semangat dan kembali ceria.
"Kesedihan yang ada, teruslah dibawa ke hal positif, seperti diajak mendoakan, diajak mengerti bahwa manusia diciptakan Tuhan, sehingga kematian adalah kasih sayang Tuhan kepada manusia. Alihkan anak untuk menceritakan apa yang paling disukai orang tuanya, dan ajaklah untuk berbuat hal yang sama agar menjadi semangat GS dan motivasi dalam menjalani hari-hari kesedihannya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Pajero putih dengan nomor polisi B-1284-BJU yang ditumpangi Vanessa Angel dan suaminya, Febri Andriansyah, mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jombang-Mojokerto kilometer 672+300/A. Dugaan sementara kecelakaan terjadi karena faktor kelelahan sopir.
Mobil yang diduga melaju kencang itu kemudian oleng ke kiri menabrak pembatas jalan terbuat dari beton hingga membuat mobil terlempar sejauh 30 meter. Kejadian nahas itu merenggut nyawa Vanessa Angel dan suaminya. Sedangkan tiga korban lainnya selamat dan mengalami luka-luka, yaitu sopir, asisten rumah tangga dan GS (anak Vanessa Angel).
View this post on Instagram