REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sikap Amerika Serikat (AS) terhadap Turki tidak sejalan dengan semangat aliansi antara kedua negara. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan hal tersebut pada Kamis.
“Kerja sama AS dengan PKK/PYD/YPG (kelompok teror), kehadiran FETO di AS, dan sikapnya terhadap sanksi S-400 tidak sejalan dengan semangat aliansi,” kata Cavusoglu kepada sesama anggota parlemen.
Dia mengatakan pandangan Turki dengan jelas ditekankan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan selama pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Roma pekan lalu.
Cavusoglu mengatakan Ankara dan Washington akan membentuk kelompok kerja untuk menyelesaikan semua masalah antara sekutu NATO.
“Kami sebelumnya membuat penawaran (untuk pembuatan kelompok kerja) ke AS, tetapi kali ini tawaran itu datang dari AS, dari Biden,” ujar dia.
Perselisihan khusus antara Turki dan AS pada masalah jet tempur F-35. Turki telah membayar 1,4 miliar dolar AS untuk pembelian jet tersebut tetapi Washington mengeluarkan Ankara dari program pada 2019 karena membeli sistem pertahanan S-400 Rusia setelah upayanya untuk memperoleh rudal Patriot yang ditolak AS.
AS mengklaim sistem Rusia adalah risiko keamanan, tetapi Turki menyatakan bahwa S-400 tidak akan menimbulkan ancaman bagi NATO atau persenjataannya karena tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem aliansi.